Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Kedekatan Jakob Oetama dengan Tokoh Muhammadiyah Abdul Malik Fadjar

Kompas.com - 09/09/2020, 16:05 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyampaikan dukacita atas wafatnya pendiri Kompas Gramedia sekaligus tokoh pers nasional, Jakob Oetama, pada Rabu (9/9/2020).

Muhadjir menuturkan, semasa hidupnya Jakob bersahabat dengan salah satu tokoh Muhammadiyah Abdul Malik Fadjar yang meninggal Senin (7/9/2020) lalu.

"Pak Malik wafat 7 September, Pak Jakob tanggal 9. Berdua seperti telah janjian. Kebetulan almarhum berdua bersahabat karib. Kebetulan juga saya sangat dekat dengan Pak Malik dan menjadi dekat dengan Pak Jacob karena Pak Malik," ujar Muhadjir kepada Kompas.com, Rabu (9/9/2020).

Baca juga: Jakob Oetama Berpulang, Muhammadiyah: Kita Kehilangan Tokoh Pers dan Pemikir Budaya

Muhadjir pun bercerita tentang kedekatan Jakob dengan Abdul Malik. Pada akhir 80-an, Jakob beberapa kali berkunjung ke Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) sebagai dosen tamu memberikan materi kuliah.

Saat itu, kata Muhadjir, kampus UMM baru mulai dibangkitkan Abdul Malik Fadjar yang menjabat rektor. Sedangkan Muhadjir merupakan Pembantu Rektor III bidang Kemahasiswaan.

Kemudian Abdul Malik juga menyediakan ruang khusus di gedung perpustakaan UMM yang diberi nama Jakob Utama Corner.

Menurut Muhadjir, Jakob mengirim buku-buku yang diterbitkan Kompas Gramedia ke UMM secara berkala.

"Ruang khusus di gedung perpustakaan UMM diberi nama  Jakob Utama Corner yang berisikan buku-buku koleksi Pak Jakob yang disumbangkan ke UMM," kata Muhadjir.

Baca juga: Humanisme Transendental, Cita-cita Jakob Oetama dalam Memperjuangkan Kukuhnya Indonesia

Bukti kedekatan lainnya, Jakob kerap meminjam mobil dari UMM melalui Abdul Malik ketika beberapa kali berkunjung ke Jawa Timur.

Padahal, kata Muhadjir, Jakob bisa minta disediakan mobil yang lebih baik dari kantor biro Harian Kompas di Jawa Timur.

"Ketika hal itu saya beritahukan ke Pak Max Margono, Kepala Biro KOMPAS Jawa Timur, waktu itu beliau hanya berkomentar, 'itulah Pak Jakob," tutur Muhadjir.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com