JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Nita Yudi mengatakan, di masa pandemi Covid-19 ini, para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) harus lebih kreatif.
Para pelaku UMKM harus kreatif dari segi produk yang dijual dan strategi pemasarannya.
"Pelaku UMKM harus kreatif. Kreatif dari strategi dan produknya," ujar Nita dalam webinar bertajuk Perkuat Ekonomi Perempuan dalam Menghadapi Tata Kehidupan Normal Baru yang digelar Kementerian PPPA, Rabu (9/9/2020).
Baca juga: UMKM Bisa Melantai di Bursa, Ini Manfaatnya
Dari sisi strategi kreatif, pemasaran produk harus dilakukan dengan memanfaatkan ekosistem digital, yaitu dijual secara online.
Para pelaku UMKM harus membuka toko di marketplace dan e-commerce yang ada saat ini. Termasuk melalui media sosial.
"Pilih marketplace yang Indonesia punya," kata dia.
Kemudian, harus memiliki ilmu pengetahuan dalam berusaha dengan cara mengikuti berbagai pendidikan dan pelatihan.
Sementara dari segi permodalan, Nita menyarankan mereka memanfaatkan stimulus yang diberikan pemerintah.
Baca juga: 60 Persen Pelaku UMKM Disebut Belum Melek Digital
"Banyak dana-dana murah baik di pemerintah pusat maupun daerah," kata dia.
Namun apabila usaha yang dimiliki tak bisa berjalan, para pelaku UMKM dapat mencoba menjadi reseller dari pelaku UMKM lainnya.
Selanjutnya adalah produk yang kreatif. Produk kreatif yang dimaksud, kata dia, merupakan produk dan bisnis yang tidak biasa.
"Misalnya sekarang, dulu mana ada pikir harus bikin masker, hand sanitizer, alat pelindung diri (APD), dan lainnya, tapi sekarang ini bisnis paling bagus," kata dia.
Kemudian, produk makanan dan minuman juga masih menjadi unggulan untuk dijadikan usaha. Termasuk produk sembako.
Baca juga: IWAPI: UMKM Harus Diselamatkan Lebih Dulu karena Menyangkut Perempuan dan Anak
Jasa fotografi juga bisa dijadikan alternatif usaha. Sebab, kata dia, saat ini masih banyak orang yang belum bisa membuat fotografi menarik untuk produknya saat dipromosikan di media sosial.
Begitu pun usaha handycraft atau kerajinan tangan juga disebutkannya masih banyak diminati terutama yang mengarah ke natural dan ramah lingkungan.
"Harus berani menjalankan bisnis tak biasa tapi pasti dapat pasarannya. Harus berani memproduksi produk yang dipasarkan online dan kita harus berani kolaborasi," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.