Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Bakal Renegoisasi Biaya Pengembangan Pesawat Tempur dengan Korsel

Kompas.com - 08/09/2020, 13:01 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertahanan (Kemenhan) berencana menegoisasi ulang dalam pembiayaan program pembuatan pesawat tempur Korean Fighter Xperiment/Indonesia Fighter Xperiment (KF-X/IF-X).

Langkah negosiasi ulang ini dilakukan setelah sebelumnya Indonesia dilaporkan mengalami penunggakan biaya proyek bersama itu.

"Saat ini pemerintah akan melakukan renegoisasi tahap berikutnya terkait dengan cost share yang harus dibayar oleh Pemerintah Indonesia, termasuk renegoisasi terkait keberlanjutan proyek tersebut," ujar Juru Bicara Menhan Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak dalam keterangannya, Selasa (7/9/2020).

Baca juga: Mahfud MD Pastikan Pembicaraan Proyek KFX-IFX dengan Korsel Dilanjutkan

Dahnil menuturkan, pada 2017, Presiden Joko Widodo telah memerintah melakukan renegoisasi terkait proyek KF-X/IF-X.

Namun, negosiasi ulang pada saat itu belum disepakati Pemerintah Korea Selatan.

"Renegoisasi pada saat itu, Pemerintah Korsel belum menyepakati permintaan kita terkait penurunan cost share Indonesia dari 20 persen menjadi 15 persen, namun hanya memperoleh pengurangan menjadi 18,8 persen," kata Dahnil.

Sebelumnya, seorang pejabat Korea Selatan (Korsel) mengungkapkan, Indonesia tengah menunggak 500 miliar won atau setara Rp 6,2 triliun dalam program pembuatan pesawat tempur KF-X/IF-X.

Dikutip Yonhap News Agency pada Senin (7/9/2020), Indonesia bergabung dengan proyek KF-X dalam upaya pengadaan pesawat untuk angkatan udaranya.

Baca juga: Indonesia Dilaporkan Menunggak Rp 6,2 Triliun dalam Proyek Pesawat Tempur dengan Korsel

Tujuannya adalah untuk memajukan industri kedirgantaraan. Di mana Indonesia telah menyetujui untuk menanggung 20 persen dari biaya pengembangan proyek sebesar 8,8 triliun won, yakni sekitar 1,7 triliun won atau sekitar Rp 21 triliun.

Seorang pejabat Korsel yang enggan disebutkan namanya itu mengemukakan, jika tunggakan dalam program kerja sama antara Indonesia-Korsel itu seharusnya sudah dibayarkan pada akhir Agustus 2020.

"Sedikit kemajuan telah dicapai dalam hal kerja sama dengan Indonesia terkait proyek KF-X," kata seorang pejabat tersebut.

Baca juga: Proyek Pesawat Tempur KF-X dan Hegemoni Teknologi Korsel atas Indonesia

Prabowo Subianto telah bertemu dengan Menteri Pertahanan Korsel, Jeong Kyeong-doo pada Desember 2019.

Pertemuan ini juga sebagai upaya untuk memajukan proyek pesawat tempur tersebut.

Namun demikian, terlepas dari masalah keuangan seperti itu, proyek KF-X telah berjalan tanpa hambatan.

Awal pekan ini, Korea Selatan memulai perakitan terakhir prototipe jet pertama setelah konfirmasi akhir desain tahun lalu.

Menurut Administrasi Program Akuisisi Pertahanan (DAPA), Prototipe tersebut ditargetkan akan diluncurkan pada paruh pertama 2021.

Pengembangan pesawat KF-X diketahui dimulai oleh Pemerintah Indonesia dan Korsel pada 9 Maret 2009 silam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com