Kendati demikian, kabar duka masih muncul dengan bertambahnya pasien Covid-19 yang meninggal dunia.
Baca juga: UPDATE 7 September: 140.652 Pasien Sembuh dari Covid-19
Pada periode 6 - 7 September 2020, diketahui ada penambahan 105 pasien Covid-19 yang tutup usia.
Dengan demikian, total pasien Covid-19 yang meninggal dunia ada 8.130 orang.
Pemerintah juga mengumumkan ada 89.992 orang yang saat ini berstatus suspek terkait Covid-19.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo mengingatkan Covid-19 juga bisa menular di rumah yang dihuni sebuah keluarga.
Untuk itu, ia meminta masyarakat tetap berhati-hati dan memperhatikan protokol kesehatan saat berada di rumah untuk mencegah meluasnya penularan lewat klaster keluarga.
"Karena di rumah kita sudah merasa aman. Justru di situlah yang kita harus hati-hati," kata Jokowi dalam rapat kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (7/9/2020).
Baca juga: Ini Penyebab Munculnya Klaster Keluarga Covid-19...
Oleh karena itu, Jokowi juga meminta jajarannya tidak hanya fokus di tempat-tempat umum seperti yang selama ini sudah dilakukan.
Ia juga meminta jajarannya mencari solusi untuk menekan penularan Covid-19 lewat klaster keluarga.
"Karena yang selalu kita kejar-kejar adalah tempat-tempat umum, tempat-tempat publik, tetapi kita lupa bahwa sekarang kita harus hati-hati di klaster-klaster yang tadi saya sampaikan, klaster keluarga," kata dia.
Selain klaster keluarga, Jokowi juga mengingatkan soal bahaya klaster perkantoran. Menurut dia, pekerja kantoran umumnya hanya berhati-hati dan menerapkan protokol kesehatan saat perjalanan ke kantor.
Namun, setibanya di kantor, protokol kesehatan seperti memakai masker dan menjaga jarak kerap dilupakan.
Baca juga: Jokowi Ingatkan Bahaya Klaster Keluarga, Covid-19 Juga Bisa Menular di Rumah
"Dalam perjalanan masuk kantor kita juga sudah merasa aman, sehingga kita juga lupa di dalam kantor protokol kesehatan," kata dia.
Selain itu, Presiden Jokowi juga meningatkan kemungkinan adanya klaster dalam tahapan pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020.
"Hati-hati klaster pilkada ini. Agar ini selalu diingatkan," ujarnya.