Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

16 Tahun Pembunuhan Munir, Pengusutan Diminta Tak Berhenti pada Aktor Lapangan

Kompas.com - 07/09/2020, 14:10 WIB
Irfan Kamil,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua Komite Aksi Solidaritas untuk Munir (Kasum) Usman Hamid meminta pemerintah mengusut tuntas kasus pembunuhan pejuang HAM Munir Said Thalib. Pengusutan jangan berhenti pada aktor di lapangan.

Seperti diketahui, Munir tewas diracun. Pengadilan menyatakan pilot Garuda Indonesia Pollycarpus Budihari Priyanto bersalah dalam meninggalnya Munir.

“Kami ingin menekankan bahwa kasus pembunuhan Munir ini tidak boleh berhenti pada aktor-aktor lapangan yang selama ini pernah diadili seperti Pollycarpus yang duga meracun Munir di dalam penerbangan,” kata Usman dalam webinar bertajuk "Munir: 16 Tahun Keadilan Lockdown", Senin (7/9/2020).

Baca juga: Mengenang 16 Tahun Wafatnya Munir, Pejuang Kemanusiaan

Menurut Usman pendapat yang beredar di masyarakat terkait penyebab pembunuhan Munir berbeda-beda.

Usman meyebut, Jaksa berpendapat Pollycarpus meracun Munir ketika proses penyajian welcome drink atau minuman selamat datang saat almarhum duduk di kelas bisnis pesawat Garuda.

Mengutip pernyataan jaksa, Usman mengatakan, racun dimasukan ke dalam jus jeruk yang diminum Munir.

“Munir tidak di kelas bisnis sebenarnya, tetapi ia ditawari oleh Pollycarpus untuk pindah ke kelas bisnis,” kata Usman.

Kemudian, Usman mengatakan, pendapat berbeda disampaikan Ketua Majelis Hakim Cicut Sutiyarso yang mengatakan bahwa peracunan itu dilakukan melalui mie goreng yang disajikan di dalam pesawat.

Pelaku dalam hal ini Pollycarpus, menurut Cicut, membuka alumunium foil dari mie goreng dan memasukkan serbuk racun di dalam makanan itu.

Lebih lanjut, kata Usman, pendapat berbeda juga dikemukakan Mahkamah Agung (MA).

Baca juga: 16 Tahun Terbunuhnya Munir, Komnas HAM Usul 7 September Jadi Hari Perlindungan Pembela HAM

MA, kata dia, mengindikasikan bahwa proses peracunan itu terjadi ketika Munir transit di Singapura dan mengonsumsi minuman hangat di Coffee Bean. 

Ketika itu menurut para saksi Munir juga bersama orang-orang lain seperti Pollycarpus dan Ongen Latuihamalo.

“Nah, mana yang benar? atau apakah itu bisa terjadi? Sangat mungkin. Itu juga yang menjadi pertanyaan kami dan ingin sekali kebenaran yang utuh ini benar-benar bisa terungkap,” ujar Usman.

Usman mengatakan, pengungkapan kasus Munir sangat ditunggu oleh keluarga, terlebih Istri dan anak-anaknya.

“Ini yang masih ditunggu oleh keluarga munir, oleh mba Suci maupun oleh anak-anaknya Alif dan Diva yang hingga dewasa tentu saja mereka sudah mulai mengerti apa yang terjadi dengan ayahnya,” kata Usman.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Nasional
PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

Nasional
Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Nasional
Anak Buah SYL Disebut Temui Ahmad Ali saat Penyelidikan Kasus Kementan di KPK

Anak Buah SYL Disebut Temui Ahmad Ali saat Penyelidikan Kasus Kementan di KPK

Nasional
Halalbihalal Merawat Negeri

Halalbihalal Merawat Negeri

Nasional
Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com