JAKARTA, KOMPAS.com - Hingga Minggu (6/9/2020), akumulasi kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 194.109 orang, sejak diumumkan pertama kali pada 2 Maret 2020 lalu.
Itu berarti, terdapat penambahan 3.444 orang dalam sehari, dibandingkan dengan akumulasi pada Sabtu (5/9/2020).
Sementara itu, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menanggapi sikap pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sumatera Barat Batat Mulyadi-Ali Mukhni.
Hasto menilai, Mulyadi bukan sosok pemimpin yang kokoh karena mengembalikan rekomendasi pencalonan dari partainya.
Berikut berita yang paling banyak dibaca di Kompas.com, kemarin, selengkapnya:
1. Kasus positif Covid-19 tembus 194.109 orang
Penambahan kasus baru ini diketahui dari hasil pemeriksaan 27.979 spesimen dalam sehari. Spesimen itu diambil dari 13.225 orang.
Berdasarkan data yang sama, terdapat 2.174 orang yang kembali dinyatakan sembuh. Dengan demikian, akumulasi pasien yang telah dinyatakan sembuh mencapai 138.575 orang.
Sementara itu, jumlah pasien meninggal dunia bertambah 85 orang, menjadi 8.025 orang akumulasinya.
Selengkapnya di sini
2. Hasto Anggap Mulyadi Sosok yang Tidak Kokoh
Mulyadi sebelumnya mengembalikan rekomendasi yang diberikan PDI Perjuangan, setelah Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani melontarkan pernyataan yang dianggap menyudutkan masyarakat Sumatera Barat.
"Sejak awal saya sudah menduga bahwa Mulyadi tidak kokoh dalam sikap sebagai pemimpin, sehingga mudah goyah dalam dialektika ideologi," kata Hasto dalam keterangan tertulis, Minggu (6/9/2020).
Hasto menilai, apa yang disampaikan oleh Puan merupakan suatu harapan agar Sumatera Barat jauh lebih baik.
Melalui pernyataannya, Puan, kata Hasto, berharap Sumatera Barat melahirkan tokoh-tokoh seperti Bung Hatta, KH Agus Salim, Prof Mohammad Yamin, Rohana Kudus, HR Rasuna Said, M. Natsir, Tan Malaka, dan selainnya yang telah berjuang untuk Indonesia.
Hasto mengatakan, PDI-P ingin masyarakat Sumatera Barat meneladani para tokoh tersebut sebagai para pejuang bangsa dan sosok pembelajar yang baik.
Ia menambahkan, sikap Mulyadi tersebut sangat dipahami karena politik kekuasaan bagi yang tidak kokoh dalam prinsip, hanya menjadi ajang popularitas.
“Sedangkan bagi PDI-P menjadi pemimpin itu harus kokoh dan sekuat batu karang ketika menghadapi terjangan ombak, terlebih ketika sudah menyangkut Pancasila," lanjut Hasto.
Selengkapnya di sini
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.