Sejumlah teori yang ramai diperbincangkan misalnya, terkait kebocoran laboratorium biologi di China, pengembangan senjata biologis, target penanaman cip di dalam tubuh, dan lain sebagainya.
Melansir pemberitaan Kompas.com pada 8 Agustus 2020, ilmuwan menegaskan bahwa pandemi bukan sebuah konspirasi.
"Epidemi dan pandemi itu bukanlah suatu konspirasi," kata peneliti Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI) Neni Nurainy dalam diskusi daring bertajuk Webinar SISJ-ALMI: Vaksin Covid-19 di Indonesia, Sabtu (8/8/2020).
Baca juga: Awas, Teori Konspirasi Covid-19 Bisa Digunakan Pihak Tertentu untuk Keuntungan Ekonomi
Menurut Neni, masyarakat seharusnya menyadari dan membuka pikiran bahwa tak semua hal dikaitkan dengan konspirasi.
Salah satu orang yang memercayai Covid-19 sebagai konspirasi adalah musisi I Gede Ari Astina alias Jerinx.
Penggebuk drum di grup band Superman Is Dead tersebut juga kerap kali menyuarakan hal tersebut melalui media sosialnya.
Jerinx kini tersandung kasus hukum dan ditahan setelah menyebut Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sebagai kacung WHO.
Baca juga: Jerinx Ditahan, Ini Pesan Satgas Covid-19 untuk Figur Publik
Selain Jerinx, nama figur publik yang turut menjadi sorotan adalah penyanyi Erdian Aji Prihartanto alias Anji.
Anji menjadi perbincangan setelah videonya dengan Hadi Pranoto, yang mengklaim telah menemukan obat Covid-19, viral di media sosial.
Hadi mengklaim bahwa dirinya adalah profesor atau ahli mikrobiologi. Ia juga mengaku sebagai seorang kepala Tim Riset Formula Antibodi Covid-19.
Dalam video berjudul "Bisa Kembali Normal?Obat Covid-19 Sudah Ditemukan!!" itu, Hadi Pranoto mengklaim berhasil menemukan antibodi Covid-19, yang bisa mencegah dan menyembuhkan pasien terinfeksi.
Hadi Pranoto juga mengklaim antibodi Covid-19 berbahan herbal itu telah disalurkan di wilayah Sumatra, Jawa, Bali dan Kalimantan.
Belakangan, video itu menuai kontroversi dan dihapus oleh YouTube.
Baca juga: Agar Tak seperti Anji, IDI Imbau Figur Publik Selektif Undang Narasumber soal Covid-19
Menanggapi klaim obat Covid-19 tersebut, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito angkat bicara.
Wiku mengingatkan figur publik agar berhati-hati dalam menyampaikan informasi seputar Covid-19.
"Sekali lagi saya ingatkan, para peneliti dan figur publik untuk perlu berhati-hati dalam menyampaikan berita kepada masyarakat," ujar Wiku dalam konferensi pers di Graha BNPB yang ditayangkan secara daring, Selasa (4/8/2020).
"Jangan sampai masyarakat yang sedang panik mencari jalan keluar sehingga memahami suatu hal secara tidak utuh dan tidak benar," lanjut dia.