Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/09/2020, 12:47 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Dokter spesialis paru Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, Erlina Burhan, mengingatkan bahwa seorang perokok lebih rentan terinfeksi Covid-19.

Hal ini disebabkan sejumlah hal, mulai dari zat yang dikandung rokok hingga kebiasaan yang dilakukan saat merokok.

"Perokok ini adalah kelompok yang rentan terkena infeksi Covid," kata Erlina dalam sebuah diskusi virtual, Jumat (4/9/2020).

Baca juga: Vape dan Rokok Sama Bahayanya, Picu Kanker Paru hingga Corona

Erlina mengatakan, virus corona lebih berbahaya untuk perokok lantaran aktivitas merokok dapat menurunkan imunitas tubuh.

Merokok, kata dia, dapat melumpuhkan mucocilliary clearance (proses penjernihan) di saluran pernapasan.

Hal ini menyebabkan virus corona dengan mudahnya masuk ke tubuh seorang perokok.

Selain itu, merokok juga membuat seseorang sering kali menempelkan jari ke bibir. Padahal, aktivitas tersebut dapat membawa virus masuk ke tubuh.

"Merokok ini melemahkan sistem imun, sehingga tubuh sulit untuk melawan virus corona yang masuk," ujar Erlina.

Ia juga mengatakan, rokok mengandung lebih dari 4.000 bahan kimia dan 60 di antaranya bersifat karsinogenik atau menyebabkan kanker.

Oleh karena itu, kebiasaan merokok dapat menyebabkan kerusakan pada paru dan saluran napas, bahkan menimbulkan penyakit pada sistem pernapasan, seperti bronkitis kronis, emfisema, bahkan kanker paru.

Baca juga: Bisakah Asap Rokok Menularkan Virus Corona pada Perokok Pasif?

Kebiasaan merokok, menurut Erlina, juga dapat mengakibatkan penyakit lain, seperti kardiovaskuler, penyakit jantung, pembuluh darah, dan kanker organ lain di luar sistem pernapasan.

Seorang perokok umumnya akan mengalami penurunan fungsi paru, sehingga rentan baginya mengalami sesak napas.

Oleh karena alasan-alasan itu, Erlina menyebutkan, pandemi Covid-19 menjadi momentum tepat untuk mengajak masyarakat berhenti merokok.

"Berhenti merokok segera. Masa pandemi ini adalah momen yang tepat untuk kita mengimbau orang untuk berhenti merokok," kata dia.

Lewat dari enam bulan pandemi Covid-19 melanda Indonesia, hingga kini penularan virus tersebut masih terjadi di Tanah Air.

Baca juga: Jangan Merokok, Ini Saran Dokter Paru untuk Memancing Dopamin

Data pemerintah pada Kamis (3/9/2020) menyebutkan, total ada 184.268 orang yang terinfeksi Covid-19 sejak kali pertama diumumkan pada 2 Maret 2020.

Sementara itu, jumlah pasien sembuh dari Covid-19 mencapai 132.055 orang dan angka pasien meninggal sebanyak 7.750 orang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com