JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Kirana Pritasari mengatakan, kampanye nasional untuk mencegah penyebaran Covid-19 dibutuhkan agar masyarakat semakin paham pencegahan penularan virus corona.
"Kita bisa menjaga masyarakat agar bisa menjadi benteng pertahanan utama untuk melakukan pencegahan dari penyebaran Covid-19 ini," kata Kirana dalam kampanye nasional disiplin memakai masker, Jumat (4/9/2020).
"Penggunaan masker menjadi pesan pertama yang disampaikan kepada masyarakat dan kami mengharapkan secara nasional ini terus dilakukan," lanjut dia.
Baca juga: Tempat Wisata Pacitan Sudah Buka, Wisatawan Sering Lupa Pakai Masker
Kirana mengatakan, pemakaian masker adalah salah satu upaya penting yang harus lakukan saat pandemi.
"Karena droplet menjadi sarana penyebaran Covid-19, maka penggunaan masker kepada semua individu, baik itu untuk bekerja, untuk bersosialisasi, untuk beraktivitas di luar rumah, terus harus digunakan," kata dia.
Selain itu, mencuci tangan pakai sabun akan menjadi tahap kedua dalam gerakan nasional kampanye tersebut.
"Mencuci tangan pakai sabun akan merusak sel dari virus itu, sehingga dia akan tidak lagi menjadi infeksius. Jadi ini yang kita harus sampaikan, cuci tangan tidak hanya akan menghindarkan dari penyakit-penyakit diare, tetapi juga untuk Covid-19 ini," ucap Kirana.
Baca juga: Enam Bulan Pandemi Covid-19: Sulitnya Mengubah Perilaku Masyarakat...
Menurut Kirana, pesan yang sering disampaikan untuk cuci tangan itu adalah setelah buang air besar.
Namun, karena masyarakat memegang permukaan-permukaan yang mudah terkontaminasi virus, maka mencuci tangan adalah hal yang penting dilakukan.
"Kita berpindah ke tempat yang lain, kemudian beraktivitas, harus cuci tangan, ini pesan kedua yang nanti akan disampaikan pada saat melakukan kampanye," tutur dia.
Kemudian, ia mengatakan, menjaga jarak juga menjadi tantangan besar yang cukup sulit untuk dilakukan.
Baca juga: Protokol Kesehatan Menginap di Hotel Saat Pandemi, Apa Saja?
Terlebih lagi, kalau masyarakat berada di tempat umum semisal sarana transportasi dan kegiatan-kegiatan yang banyak dihadiri oleh masyarakat.
Selain tentang protokol kesehatan, Kirana mengatakan, Kemenkes juga akan menyosialisasikan bahaya merokok yang dapat memberikan risiko besar paparan Covid-19.
"Khusus untuk kaitannya antara Covid-19 dan rokok ini, kita perlu memahami betul bahwa ini juga memberikan risiko, merokok memberikan risiko untuk terpapar Covid-19," kata dia.
Perilaku merokok, kata Kirana, memberikan dampak besar bagi kesehatan pada saat ini dan saat mendatang.
Baca juga: Pandemi Covid-19 Disebut Bikin Perokok Kian Sulit Berhenti
Apalagi, prevalensi perokok sangat besar, dan perokok usia muda juga terus bertambah.
"Ini menjadi keprihatinan kita, bagaimana kita bisa mengedukasi dan juga memfasilitasi masyarakat agar mereka tidak merokok, ini yang harus kita jaga," ujar Kirana.
"Sehingga, pandemi ini memberikan hikmah agar kita juga bisa memanfaatkan momentum ini sekaligus mengedukasi masyarakat agar kita bisa menghindarkan dari perilaku merokok, mencegah remaja kita untuk mencoba merokok, dan pada para perokok untuk berpikir kembali agar mereka bisa berhenti dari merokok," lanjut dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.