Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin Covid-19 Siap Awal 2021, Erick Thohir: Tenaga Kesehatan Diprioritaskan

Kompas.com - 03/09/2020, 18:23 WIB
Irfan Kamil,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Pelaksana Komite Penanggulangan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Erick Thohir memastikan vaksin Covid-19 siap digunakan awal tahun 2021.

Erick mengatakan, imunisasi vaksin pertama diprioritaskan untuk tenaga kesehatan, mulai dari dokter, perawat, hingga bidan.

Hal itu dinyatakan Erick Thohir usai mengadakan koordinasi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (3/9/2020).

"Selain banyak hal yang kami diskusikan, inti pertemuan ini kami memetakan semua tenaga kesehatan, dokter, dan perawat yang akan mendapatkan imunisasi pertama saat vaksin siap digunakan awal tahun depan dan juga menjadi garda depan dalam melakukan imunisasi massal," ujar Erick dalam keterangan pers yang diterima, Kamis (3/9/2020).

Baca juga: Kaleidoskop Enam Bulan Bergulat Mencari Vaksin Covid-19, Hasilnya?

Erick mengatakan, dari hasil pemetaan yang diberikan IDI dan PPNI, tercatat ada 1,5 juta tenaga kesehatan, baik dokter, perawat, dan bidan siap untuk diterjunkan saat imunisasi massal yang dijadwalkan awal tahun 2021. Termasuk TNI dan Polri.

Lebih lanjut, pihak IDI dan PPNI yang menentukan kriteria serta kualifikasi dokter, perawat, dan bidan yang akan mendapat kesempatan pertama vaksinasi tersebut.

"Selain itu, akan ada tim khusus dalam Satgas Penanggulangan Covid-19 yang bertugas untuk menilai vaksin dengan bekerjasama dengan IDI dan Kemenkes." kata Erick.

"Hal ini bertujuan agar penggunaan vaksin bisa tepat sasaran dan efektif, mengingat keterbatasan di tahap awal saat vaksin ini siap digunakan," lanjut dia.

Baca juga: Jika Vaksin Ditemukan, Mungkinkah Pandemi Segera Berakhir?

Pertemuan dengan IDI dan PPNI ini juga membahas upaya peningkatan protokol keselamatan dan proteksi bagi tenaga kesehatan yang terus dihantui risiko tinggi di tengah meningkatnya kasus positif Covid-19.

"Kami membahas bagaimana memperbaiki proteksi bagi dokter dan perawat. Akan diatur kembali pedoman dan pelaksana di lapangan agar ada perbaikan dan kasus tenaga medis yang terdampak akan bisa ditekan." ujar Erick.

"Intinya, protokol keselamatan dan proteksi dokter serta perawat harus mendapat perhatian serius agar tingkat risiko mereka gugur dalam tugas bisa ditekan," tutur dia.

Sebelumnya, Ketua Bidang Luar Negeri Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Erlina Burhan mengaku prihatin dengan banyaknya dokter yang meninggal dunia akibat terjangkit virus corona (Covid-19) di Indonesia.

Baca juga: Soal Vaksin Mandiri, Erick Thohir: Bukan Berarti yang Bayar Didahulukan

Ia pun berharap pemerintah melakukan sesuatu agar tidak ada lagi dokter atau tenaga medis yang meninggal dunia karena Covid-19.

"Sangat prihatin dengan kondisi ini. Berharap agar pemerintah berbuat sesuatu untuk mengatasi hal ini," kata Erlina kepada Kompas.com, Kamis (3/9/2020).

Diketahui, tepat enam bulan pandemi Covid-19 melanda Indonesia, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menyampaikan data, ada sebanyak 104 dokter meninggal dunia akibat terpapar Covid-19.

Jumlah itu berdasarkan catatan IDI sejak kasus Covid-19 pertama diumumkan terjadi di Indonesia pada 2 Maret 2020 hingga 2 September 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com