Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Dokter Meninggal akibat Covid-19, Buya Syafii: Mari Lihat Negara Lain

Kompas.com - 03/09/2020, 11:59 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyaknya dokter dan tenaga medis yang meninggal dunia akibat Covid-19 membuat mantan Ketua PP Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif prihatin.

Ia mengaku tergoncang melihat bergugurannya para dokter dan tenaga kesehatan.

Setidaknya, dari data Ikatan Dokter Indonesia (IDI), ada 100 orang dokter yang berpulang akibat Covid-19 hingga 31 Agustus 2020.

"Apakah memang harus begitu? Atau memang kita kurang mempersiapkan dengan alat pelindung diri (APD)?" ujar Maarif dalam acara doa bersama Bersama dan Hening Cipta untuk Keselamatan Dokter Indonesia secara daring, Rabu (2/9/2020) malam.

Baca juga: 104 Dokter Gugur Selama Enam Bulan Pandemi Covid-19

Oleh karena itu, ia meminta agar kondisi para dokter dan tenaga medis di negara lain pun dilihat di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini.

Jika di negara lain tak banyak tenaga medis yang gugur, menurut dia, ini ada yang salah di Indonesia sehingga perlu diperbaiki.

"Mungkin dilihat negara lain. Kalau negara lain juga begitu, berarti memang ini dilema, tidak perlu kita menyesali," kata dia.

"Tapi kalau negara lain tenaga dokternya yang meninggal tidak banyak dan kita banyak, berarti itu ada yang salah pada kita. Ada sesuatu keliru yang harus diperbaiki," ucap Maarif.

Ia mengaku tak bisa membayangkan dan merasakan rintihan batin karena para dokter yang masih muda, spesialis, dan berada di garda terdepan tugas kemanusiaan harus berguguran.

Baca juga: 104 Dokter Wafat Selama 6 Bulan Pandemi Covid-19, IDI Gelar Doa Bersama

Namun, ia pun menyadari bahwa semua yang ada di dunia ini adalah makhluk sosial dan makhluk Allah.

"Tugas ini melawan pandemi Covid-19 adalah tugas bersama. Saya berharap sesudah ini tidak ada lagi tenaga kesehatan atau para dokter yang wafat setelah dilengkapi alat pelindung diri (APD)," ujar Maarif.

Pada kesempatan tersebut, Buya Syafii Maarif pun mendoakan seluruh dokter dan tenaga kesehatan yang telah wafat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | 'Dissenting Opinion' Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | "Dissenting Opinion" Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

Nasional
Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com