JAKARTA, KOMPAS.com - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwal ulang pemeriksaan Wali Kota Bandung Oded Muhammad Danial.
Oded sedianya diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi terkait pengadaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Pemerintahan Kota Bandung tahun 2012-2013, Rabu (2/9/2020) kemarin.
"Yang bersangkutan dijadwalkan untuk kembali dipanggil pada hari Jumat tanggal 4 September 2020," kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri, Rabu malam.
Baca juga: Periksa Wabup Sumedang atas Kasus RTH Bandung, KPK Dalami Hal Ini
Ali membantah klaim Oded M Danial yang mengaku belum mendapatkan surat panggilan dari KPK sehingga tidak memenuhi panggilan penyidik.
Menurut Ali, surat panggilan telah dikirim penyidik dan diterima oleh salah satu anggota keluarga Oded.
"Penyidik telah mengirimkan surat panggilan secara patut kepada yang bersangkutan dan telah diterima oleh salah seorang pihak keluarganya," ujar Ali.
Adapun, Oded M Danial akan diperiksa dalam kapasitasnya sebagai mantan anggota DPRD Bandung periode 2009-2014.
Diberitakan, Oded mengaku, belum menerima surat resmi pemanggilan dari KPK untuk pemeriksaan dirinya sebagai saksi.
Baca juga: Kasus RTH Bandung, KPK Panggil Mantan Anggota DPRD dan Mantan Pejabat Pemkot Bandung
"Belum, belum ada. Saya tanya ke Sekpri (sekretaris pribadi) juga, dia hanya menyampaikan ini ada berita (di media massa). Biasanya ke kantor kan (suratnya), tapi belum ada," kata Oded dikutip dari Antara, Rabu.
Selain Oded, terdapat lima orang mantan anggota DPRD Jawa Barat yang dijadwalkan bersaksi pada Rabu kemarin namun tidak hadir dan dijadwal ulang pemeriksaannya.
Mereka ialah Teddy Setiadi, Isa Subagja, Rieke Suryaningsih, Ani Sumarni, Antaria Pulwan Aprianto. Para mantan anggota DPRD tersebut rencananya akan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Dadang Suganda.
Dalam perkara ini, Dadang diduga berperan sebagai makelar dalam pengadaan tanah untuk RTH Bandung dan memperkaya diri sebesar Rp 30 miliar.
Baca juga: Kasus RTH Kota Bandung, KPK Panggil Wali Kota Bandung dan Wakil Bupati Sumedang
"Pemerintah Kota Bandung membayarkan Rp 43,65 miliar pada DGS (Dadang). Namun DGS hanya memberikan Rp 13,5 miliar pada pemilik tanah," kata Juru Bicara KPK saat itu, Febri Diansyah dalam konferensi pers, Kamis (21/11/2019).
Penetapan Dadang sebagai tersangka merupakan pengembangan dari penyidikan terhadap tersangka sebelumnya yaitu mantan Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (PKAD) Kota Bandung Hery Nurhayat.
KPK pun menaksir kerugian negara dalam kasus dugaan suap terkait pengadaan tanah untuk RTH Kota Bandung ini mencapai Rp 69 miliar.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.