JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan, kapasitas tes usap (swab) di Indonesia masih di bawah standar yang ditentukan World Health Organization (WHO).
Meskipun Covid-19 telah mewabah selama enam bulan sejak kasus pertama diumumkan 2 Maret 2020, kapasitas tes usap juga masih di bawah standar WHO.
"Jumlah tes kita belum mencapai standar WHO. WHO menyebutkan, standar testing per minggu adalah 1 per 1.000 penduduk," kata Wiku lewat kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (2/9/2020).
Baca juga: 6 Bulan Wabah Covid-19, Total 2.301.268 Spesimen Sudah Diperiksa
"Faktanya populasi Indonesia 267 juta. Artinya testing di Indonesia setidaknya harus 267.000 orang per minggu dan ini masih jauh dari standar. Kita masih 95.000 orang per minggu," lanjut Wiku.
Untuk itu, pemerintah saat ini mengupayakan sebisa mungkin untuk mengejar ketertinggalan kapasitas tes usap menjadi 267.000 orang per minggu.
"Dan strategi kita ke depan adalah menaikkan tracing dan testing, melalui puskesmas. Indonesia memiliki layanan kesehatan puskesmas dan posyandu yang punya fungsi mendukung pencegahan Covid-19," ujar Wiku.
Baca juga: Target Jokowi Tes 30.000 Spesimen Sulit Dicapai, Ini Alasannya...
"Untuk mendukung hal ini, peningkatan kapasitas lab dilakukan, termasuk oleh swasta," lanjut dia.
Seperti diketahui, jumlah spesimen yang telah diperiksa hingga 2 September ialah sebanyak 2.301.368.
Sedangkan jumlah orang yang telah dites usap sebanyak 1.333.985 orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.