JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 sudah berlangsung selama enam bulan di Indonesia, terhitung sejak diumumkannya kasus pertama pada 2 Maret 2020.
Berbagai prediksi yang semula menunjukkan pandemi Covid-19 akan selesai pada Juli, Agustus, atau September bertumbangan.
Faktanya, hingga kini virus corona terus menginfeksi masyarakat Indonesia dan telah merenggut 7.505 nyawa.
Baca juga: UPDATE 1 September: Tambah 88, Pasien Meninggal akibat Covid-19 Kini 7.505
Kurva kasus harian Covid-19 yang tak kunjung menurun hingga enam bulan pandemi berlangsung, serta tingginya angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia, dinilai banyak kalangan tak lepas dari kesalahan langkah pemerintah dalam merespons bencana nonalam ini sejak awal.
Di saat semestinya mengambil sikap waspada dan antisipatif, pemerintah justru menganggap virus corona seolah tak terlalu berbahaya.
Pemerintah juga menganggap virus yang awalnya berkembang di China itu tidak akan menulari masyarakat Indonesia.
Hal itu tercermin dalam beberapa pernyataan kontroversial para pejabat di Indonesia yang tak menunjukkan sikap antisipatif bila virus corona menular hingga ke Indonesia.
Kompas.com merangkum sejumlah pernyataan kontroversial para pejabat Indonesia yang mulanya membantah keberadaan virus corona, hingga meremehkan daya tularnya yang kini memporakporandakan kesehatan dan perekonomian.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Indonesia Capai 177.571 dan Peningkatan dalam Sepekan Terakhir...
Berikut sejumlah pernyataan kontroversial tersebut, mulai dari Presiden Joko Widodo hingga para menterinya.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto pernah menyampaikan pernyataan kontroversial. Saat itu, ia heran dengan wartawan yang terus-terusan mempertanyakan keberadaan virus corona di Indonesia yang tak kunjung terdeteksi.
Menurut dia, hal itu semestinya disyukuri, bukan terus dipertanyakan.
"Kita semua waspada tinggi, melakukan hal-hal yang paling level kewaspadaannya paling tinggi, dan peralatan yang dipakai juga peralatan internasional," kata Terawan di Kantor TNP2K, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (11/2/2020).
"Kalau tidak (ada temuan virus corona) ya justru disyukuri, bukan dipertanyakan. Itu yang saya tak habis mengerti, kita justru harus bersyukur Yang Maha Kuasa masih memberkahi kita," kata dia.
Baca juga: Menkes: Belum Ada Virus Corona Terdeteksi Harusnya Bersyukur, Bukan Dipertanyakan
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.