Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Bulan Pandemi, Kasus Covid-19 Indonesia Terbanyak Kedua di ASEAN

Kompas.com - 02/09/2020, 07:43 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 telah berjalan enam bulan di Tanah Air, sejak kasus pertama diumumkan pertama kali oleh Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.

Sejak diumumkan, belum ada tanda-tanda bahwa kasus ini akan segera turun. Bahkan, pada pekan lalu, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melaporkan penambahan kasus harian Covid-19 menembus rekor tiga hari berturut-turut.

Pertama pada Kamis (27/8/2020), terjadi penambahan kasus positif sebanyak 2.719 orang. Penambahan ini mengalahkan rekor sebelumnya pada 7 Agustus yaitu sebanyak 2.473 orang.

Baca juga: Kaleidoskop 6 Bulan Pandemi Covid-19: Kebijakan Pemerintah Beserta Kritiknya...

Sehari kemudian, rekor tersebut dikalahkan setelah terjadi penambahan 3.003 kasus dalam sehari. Namun selanjutnya, kasus kembali bertambah naik menjadi 3.308 orang pada 29 Agustus.

Dalam laporan pemerintah pun tingkat positivity rate kasus Covid-19 pada Agustus 2020 tertinggi dibandingkan bulan-bulan sebelumnya, yaitu 15,3 persen. 

Positivity rate merupakan perbandingan antara jumlah tes yang dilakukan dengan jumlah kasus positif.

Tingginya positivity rate ini disebabkan oleh banyak faktor, mulai dari kapasitas tes dengan metode Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) yang meningkat hingga telah dimulainya aktivitas ekonomi masyarakat seiring dengan pelonggaran kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Baca juga: Deretan Pejabat di Indonesia yang Terpapar Covid-19...

Padahal, bila merujuk ketentuan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, aktivitas sosial masyarakat dapat dilonggarkan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, apabila tingkat positivity rate di bawah 5 persen.

Namun, sejak April hingga Agustus 2020, tingkat positivity rate kasus Covid-19 di Indonesia tidak pernah di bawah 10 persen.

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), positivity rate Indonesia sebesar 13,98 persen pada April 2020. Selanjutnya, turun menjadi 10,81 persen pada Mei 2020.

Sementara pada Juni, positivity rate naik menjadi 11,79 persen dan kembali naik pada Juli menjadi 13,36 persen.

Baca juga: Kilas Balik Saat Kasus Covid-19 Perdana Diumumkan di Indonesia...

"Positive rate pada bulan Agustus menjadi tertinggi 15,3 persen dibandingkan bulan-bulan sebelumnya," ucap Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi BNPB Raditya Jati dalam rapat koordinasi secara virtual, Senin (31/8/2020).

Hingga 1 September 2020, total kasus positif Covid-19 yang dicatat Satgas Penanganan Covid-19 mencapai 177.571 kasus. Jumlah ini bertambah 2.775 kasus dalam sehari.

Secara keseluruhan, jumlah pasien yang telah sembuh setelah dinyatakan negatif Covid-19 mencapai 128.057 orang. Sedangkan, jumlah pasien meninggal dunia mencapai 7.505 orang.

Itu berarti masih ada 42.009 orang yang saat ini masih dirawat, baik di rumah sakit maupun menjalani isolasi mandiri di rumah, akibat Covid-19.

Baca juga: Saatnya Tarik Tuas Rem, Pak Jokowi!

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

UU DKJ Disahkan, Gubernur Jakarta Tetap Dipilih Langsung Rakyat

UU DKJ Disahkan, Gubernur Jakarta Tetap Dipilih Langsung Rakyat

Nasional
THN Ungkap Praktik Pembatalan Hasil Pemilu Terjadi di Berbagai Negara

THN Ungkap Praktik Pembatalan Hasil Pemilu Terjadi di Berbagai Negara

Nasional
Jelaskan Kenapa Hak Angket Pemilu Belum Berjalan, Fraksi PKB Singgung soal Peran PDI-P

Jelaskan Kenapa Hak Angket Pemilu Belum Berjalan, Fraksi PKB Singgung soal Peran PDI-P

Nasional
Kubu Prabowo Anggap Permintaan Diskualifikasi Gibran Tidak Relevan

Kubu Prabowo Anggap Permintaan Diskualifikasi Gibran Tidak Relevan

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Minta MK Putus Gugatan Anies-Muhaimin Cacat Formil

Kubu Prabowo-Gibran Minta MK Putus Gugatan Anies-Muhaimin Cacat Formil

Nasional
Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum yang Puja-puji Ketua KPU RI Hasyim Ay'ari

Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum yang Puja-puji Ketua KPU RI Hasyim Ay'ari

Nasional
Presiden Diminta Segera Atasi Kekosongan Jabatan Wakil Ketua MA Bidang Non-Yudisial

Presiden Diminta Segera Atasi Kekosongan Jabatan Wakil Ketua MA Bidang Non-Yudisial

Nasional
UU DKJ Disahkan, Jakarta Tak Lagi Sandang 'DKI'

UU DKJ Disahkan, Jakarta Tak Lagi Sandang "DKI"

Nasional
Bos Freeport Ajukan Perpanjangan Relaksasi Izin Ekspor Konsentrat Tembaga hingga Desember 2024

Bos Freeport Ajukan Perpanjangan Relaksasi Izin Ekspor Konsentrat Tembaga hingga Desember 2024

Nasional
Puan Sebut Antarfraksi di DPR Sepakat Jalankan UU MD3 yang Ada Saat Ini

Puan Sebut Antarfraksi di DPR Sepakat Jalankan UU MD3 yang Ada Saat Ini

Nasional
Puan: Belum Ada Pergerakan soal Hak Angket Kecurangan Pilpres 2024 di DPR

Puan: Belum Ada Pergerakan soal Hak Angket Kecurangan Pilpres 2024 di DPR

Nasional
Beri Keterangan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Diskualifikasi dan Pemilu Ulang Bisa Timbulkan Krisis

Beri Keterangan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Diskualifikasi dan Pemilu Ulang Bisa Timbulkan Krisis

Nasional
Bantuan Sosial Jelang Pilkada 2024

Bantuan Sosial Jelang Pilkada 2024

Nasional
KPU Klaim Pelanggaran Etik Hasyim Asy'ari Tak Lebih Banyak dari Ketua KPU Periode Sebelumnya

KPU Klaim Pelanggaran Etik Hasyim Asy'ari Tak Lebih Banyak dari Ketua KPU Periode Sebelumnya

Nasional
Bos Freeport Wanti-wanti RI Bisa Rugi Rp 30 Triliun jika Relaksasi Ekspor Konsentrat Tembaga Tak Dilanjut

Bos Freeport Wanti-wanti RI Bisa Rugi Rp 30 Triliun jika Relaksasi Ekspor Konsentrat Tembaga Tak Dilanjut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com