3. Komite Penanganan Covid-19 dan PEN
Pemerintah membentuk Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 sebelas hari setelah dua kasus pertama Covid-19 terkonfirmasi di Indonesia.
Baca juga: Kementerian PUPR Kejar Target Program 1 Juta Rumah untuk Bantu Pemulihan Ekonomi Nasional
Pembentukan Gugus Tugas itu berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 7 Tahun 2020 yang diteken pada 13 Maret 2020.
Namun, Gugus Tugas kemudian dibubarkan pada tanggal 20 Juli 2020. Presiden menggantikannya dengan Satuan Tugas Penanganan Covid-19.
Satgas tersebut berada di bawah Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Komite dipimpin Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
Sementara itu, Satgas Penanganan Covid-19 sendiri dipimpin Kepala BNPB Doni Monardo di bawah koordinasi Menteri BUMN Erick Thohir selaku Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan PEN.
Bertalian dengan itu, posisi juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 pun digantikan.
Pemerintah sebelumnya menunjuk Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto sebagai juru bicara.
Baca juga: Dukung Pemulihan Ekonomi Nasional, Wapres: Peran BUMD Diperlukan
Peran Yuri kemudian digantikan Wiku Adisasmito sebagai juru bicara Satgas Penanganan Covid-19.
Perubahan struktur Gugus Tugas menjadi Satgas Penanganan Covid-19 ini juga tidak lepas dari kritik.
Ketua Komisi VIII DPR Yandri Susanto menilai, perubahan ini mengesankan bahwa pemerintah cenderung mengutamakan kepentingan ekonomi dibandingkan kesehatan dalam penanganan pandemi.
Ia pun mengingatkan pemerintah agar tetap konsisten memutus mata rantai penyebaran Covid-19, salah satunya dengan mempercepat produksi vaksin.
"Maka kita minta pemerintah tidak menganaktirikan upaya memutus mata rantai atau menanggulangi Covid-19 itu sendiri, di samping ekonomi juga penting," kata Yandri, Selasa (21/7/2020).
Presiden Jokowi mengakui, salah satu pekerjaan rumah (PR) besar pemerintah saat ini yaitu menurunkan angka kematian akibat Covid-19.
Menurut Kepala Negara, angka kematian di Indonesia saat ini masih lebih tinggi jika dibandingkan dengan angka kematian global.
Baca juga: Skenario Pemulihan Ekonomi Akan Berlanjut pada 2021