JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk mengatasi pandemi Covid-19, pemerintah menerapkan kebijakan seimbang yaitu gas dan rem.
Dalam hal ini, jika pemerintah hanya mementingkan sektor kesehatan, maka sektor ekonomi berpotensi terganggu.
Demikian halnya sebaliknya. Bila sektor ekonomi yang terlalu dipentingkan, hal itu berpotensi meningkatkan kasus positif Covid-19 di Indonesia.
Menurut epidemiolog Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono, pemerintah seharusnya mulai menginjak rem sektor ekonomi.
Sebab, pembukaan sejumlah aktivitas di berbagai sektor ekonomi dinilai turut mendorong pertumbuhan kasus yang cukup signifikan.
Sementara itu, Ketua DPP PAN Mumtaz Rais meragukan, partai baru besutan ayahnya, Amien Rais, akan benar-benar terwujud.
Bahkan, ia memprediksi, partai tersebut akan jatuh, alih-alih berkembang.
Berikut berita terpopuler yang paling banyak dibaca di Kompas.com, kemarin, selengkapnya:
1. Saatnya tarik rem Pak Jokowi
Dijelaskan Tri, kondisi itu dapat terlihat dari penambahan kasus positif harian yang menembus rekor yang terjadi selama tiga hari berurut-urut pada 27-29 Agustus lalu.
Oleh karena itu, ia berpendapat bahwa saat ini adalah waktu yang tepat bagi Presiden Joko Widodo untuk menarik tuas rem ekonomi yang dimaksud.
"Rem harus dikencangkan lagi, diperketat lagi. Harusnya tidak ada pelonggaran," kata Tri saat dihubungi Kompas.com, Senin (31/8/2020).
Jika pemerintah keberatan mengetatkan pembatasan sosial karena berdampak pada sektor ekonomi, ia menyarankan, agar sosialisasi protokol kesehatan dapat dilakukan lebih masif dan konsisten.
Sebab, rekor yang terjadi selama tiga hari tersebut diduga diakibatkan oleh faktor kedisiplinan masyarakat atas protokol kesehatan yang masih rendah.
Selengkapnya di sini
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.