JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan ( BPOM) Penny Lukito mengungkapkan, hingga saat ini sudah ada 1.800 orang yang mendaftar jadi relawan uji klinis vaksin Covid-19.
Seperti diketahui, pemerintah melalui PT Bio Farma bekerja sama dengan perusahaan medis asal China, Sinovac, dalam pengembangan vaksin Covid-19.
Proses uji klinis dilakukan di Bandung, Jawa Barat, dan melibatkan tim dari Fakuktas Kedokteran Universitas Padjadjaran.
Baca juga: Epidemiolog: Seharusnya Tempat Wisata Ditutup sampai Vaksin Covid-19 Ada
"Sudah ada 1.800 sukarelawan yang sudah mendaftar dan hingga akhir Agustus," kata Penny dalam keterangan persnya di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (1/9/2020).
Sementara itu target jumlah relawan adalah 1.620 orang.
Dalam kesempatan itu, Penny juga mengatakan, hingga saat ini tercatat 500 relawan yang sudah direkrut. Dari jumlah itu sebagian besarnya sudah dilakukan penyuntikan.
Penny menambahkan BPOM akan terus mengawal proses uji klinis ketiga calon vaksin tersebut untuk memastikan keamanannya saat lulus uji dan diproduksi massal.
"BPOM akan terus melakukan pengawalan, regulatory dalam pengembangan vaksin. Kita sudah memulai dengan penyusunan pemberian persetujuan protokol uji klinik," kata Penny.
Baca juga: Sertifikasi Halal Vaksin Covid-19 Diharapkan Simultan dengan Tahap Uji Klinis
"Nanti kemudian kita kawal dalam pelaksanaannya. Kemudian evaluasi hasil uji klinik untuk pemberian emergency use otorization atau izin pada masa darurat," lanjut dia.
Presiden Joko Widodo menegaskan adanya komitmen pengadaan 20-30 juta vaksin Covid-19 pada akhir tahun ini.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan