Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: Anggaran PEN 2021 Fokus untuk Pengadaan Vaksin Covid-19

Kompas.com - 01/09/2020, 18:16 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, pemerintah telah menganggarkan Rp 356,5 triliun untuk pemulihan ekonomi nasional (PEN) tahun 2021.

Dari jumlah tersebut, pemerintah akan lebih fokus pada penanganan kesehatan berupa pengadaan vaksin Covid-19.

"Tahun 2021 Pemerintah juga telah menganggarkan tidak kurang dari Rp 356,5 triliun untuk penanganan kesehatan termasuk untuk pengadaan vaksin pencegahan Covid-19," kata Ma'ruf saat memberi sambutan di acara Simposium Nasional yang digelar Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar secara daring, Selasa (1/9/2020).

Baca juga: Alasan Sri Mulyani Rancang Anggaran PEN 2021 Rp 356,5 Triliun

Ia mengatakan, pemerintah telah memprioritaskan masalah kesehatan pada masa pandemi Covid-19.

Penanganan pandemi Covid-19, kata Ma'ruf, merupakan prasyarat untuk meningkatkan keyakinan masyarakat bahwa pemerintah mampu menyelesaikan masalah Covid-19.

"Tanpa adanya keyakinan masyarakat bahwa pemerintah serius untuk memecahkan masalah pandemi Covid-19, maka akan terus terjadi ketakutan untuk memulai kegiatan ekonomi termasuk untuk melakukan aktivitas belanja atau konsumsi," kata Ma'ruf.

Baca juga: Erick Thohir Kini Emban 2 Jabatan di Komite Penanganan Covid-19 dan PEN

Menurut Ma'ruf, jika masyarakat mengalami ketakutan itu dan merasa tak aman, maka kegiatan ekonomi tidak akan berjalan.

Hal itu pula yang membuat pemerintah mengalokasikan anggaran lebih dari Rp 87 triliun untuk bidang kesehatan dari total anggaran PEN sebesar Rp 695,2 triliun untuk tahun ini.

Sebelumnya diberitakan, pemerintah mengalokasikan anggaran program PEN sebesar Rp 356,5 triliun pada tahun 2021.

Jumlah tersebut sekitar 51 persen jika dibandingkan dengan anggaran PEN tahun ini yang dialokasikan sebesar Rp 695,2 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, penurunan anggaran PEN yang hampir setengahnya didasarkan pada perkiraan biaya untuk penanganan Covid-19 yang jauh lebih rendah dibanding tahun ini.

Selain itu, pemerintah akan lebih fokus pada penyediaan vaksin pada tahun 2021 mendatang.

Baca juga: Dukung Pemulihan Ekonomi Nasional, Wapres: Peran BUMD Diperlukan

"Penurunan anggaran PEN didasarkan pada perkiraan biaya untuk penanganan pasien Covid-19 yang akan jauh berkurang dibandingkan kondisi di tahun 2020 dan fokus Pemerintah dalam penyediaan vaksin di tahun 2021," ujar Sri Mulyani ketika memberikan pidato dalam Rapat Paripurna di DPR RI, Selasa (1/9/2020).

Namun demikian, anggaran kesehatan tetap dialokasikan cukup besar mencapai 6,2 persen dari APBN di tahun 2021 atau sebesar Rp 169,7 triliun.

Sri Mulyani mengatakan angka tersebut jauh di atas amanat UU Kesehatan sebesar 5 persen dari APBN.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
'Checks and Balances' terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

"Checks and Balances" terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasional
PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

Nasional
Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Nasional
Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Nasional
Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com