Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Klaim Kasus Covid-19 di Indonesia Masih Terkendali

Kompas.com - 01/09/2020, 11:48 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, penanganan Covid-19 di Indonesia masih terkendali.

Hal itu disampaikan Jokowi saat membuka rapat terbatas penanganan Covid-19 di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (1/9/2020).

"Kalau dibandingka nengara lain posisi Indonesia masih relatif terkendali. Ini harus dijaga bahwa pengendalian manajemen Covid ini masih dalam posisi terkendali," ujar Jokowi lewat kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Baca juga: Saatnya Tarik Tuas Rem, Pak Jokowi!

Jokowi mengatakan, terkendalinya penanganan Covid-19 di Indonesia terlihat dari tingkat kesembuhan dan kasus aktif yang jumlahnya lebih baik daripada rata-rata global.

Ia mengatakan, pada Agustus, tingkat kesembuhan Covid-19 di Indonesia mencapai 72,1 persen. Angka itu lebih tinggi dari rata-rata dunia yakni 69 persen.

Demikian halnya dengan jumlah kasus aktif yang berada di angka 23,69 persen. Angka itu lebih rendah daripada rata-rata kasus aktif di dunia yang berada di angka 27 persen.

Kendati demikian, ia mengakui masih ada kekurangan dalam penanganan Covid-19 di Indonesia yakni dalam menekan angka kematian.

Hingga kini angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia mencapai 4,2 persen. Sementara itu, rata-rata angka kematian akibat Covid-19 di dunia adalah 3,63 persen.

"Untuk kasus meninggal hati-hati, Indonesia meskipun mengalami penurunan dari 7,83 persen di April menjadi 4,2 di bulan ini, tapi kita masih punya PR besar untuk menurunkan lagi. Karena angka fatality rate kita lebih tinggi dari angka global di 3,63 persen," kata dia.

Meskipun Jokowi menyatakan penanganan Covid-19 di Indonesia masih terkendali, faktanya pada 27-28 Agustus, Indonesia mencatakan rekor penambahan kasus baru secara berturut-turut. Pada 28-29 Agustus bahkan penambahan kasus baru menembus angka 3.000.

Baca juga: Aturan Soal Penggunaan Sepeda Tinggal Menunggu Persetujuan Presiden Jokowi

Penambahan 3.308 kasus baru Covid-19 pada Sabtu (29/8/2020), membuat Indonesia kembali mencatatkan angka tertinggi penambahan kasus harian.

Data tersebut merupakan kali ketiga Indonesia mengalami penambahan kasus harian tertinggi secara berturut-turut dalam sepekan terakhir.

Berdasarkan catatan Kompas.com, penambahan pasien harian tertinggi sebelumnya terjadi pada Kamis (27/8/2020), dengan 2.719 kasus dan Jumat (28/8/2020) dengan 3.003 orang.

Dengan demikian, sudah tiga hari berturut-turut rekor penambahan kasus harian Covid-19 terjadi di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

Nasional
Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Nasional
Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Nasional
Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Nasional
Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Nasional
Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Nasional
Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com