JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, produksi beras di Tanah Air diperkirakan akan lebih sedikit tahun ini, di masa pandemi Covid-19.
Salah satu penyebabnya adalah masih terjadinya alih fungsi lahan, terutama lahan sawah.
"Produksi beras kita diperkirakan akan lebih kecil dibandingkan dengan produksi beras pada tahun 2018 dan 2019, walaupun masih akan menyisakan sedikit surplus pada akhir tahun 2020," kata Ma'ruf saat memberi sambutan di acara Simposium Nasional yang digelar Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar secara daring, Selasa (1/9/2020).
Baca juga: Banyak Alih Fungsi Lahan, Wapres Sebut Ketahanan Pangan Jadi Tantangan
Ia mengatakan, terjadinya alih fungsi lahan di Tanah Air menjadi ancaman serius bagi ekosistem pertanian di Indonesia.
Berubahnya fungsi lahan sawah, kata dia, berdampak sangat luas sehingga memunculkan ancaman ketahanan pangan, kemiskinan petani, dan kerusakan ekologi di pedesaan.
Pasalnya, alih fungsi lahan tidak hanya terjadi di masa pandemi Covid-19 tetapi sudah berlangsung jauh sebelum itu.
Data Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional menunjukkan, luas lahan baku sawah menurun dari 7,75 juta hektare pada tahun 2013 menjadi 7,46 juta hektare pada tahun 2019.
Sementara itu, luas panen menurut perhitungan BPS dengan menggunakan metode kerangka sampel area (KSA) menurun dari 11,38 juta hektare menjadi 10,68 juta hektare pada tahun 2019.
"Itu diperkirakan akan menurun lagi menjadi 10,48 juta hektare pada tahun 2020. Mengamati perkembangan ini maka rata-rata sawah hanya ditanami sebanyak 1,4 kali," kata dia.
Baca juga: Mentan: Kalimantan Selatan Bagian Lumbung Pangan Nasional
Ditambah lagi, prakiraan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) tahun ini juga terjadi terjadi musim kemarau yang lebih kering mulai Juni 2020.
Setidaknya, terdapat 30 persen wilayah pertanian yang akan mengalami kemarau lebih kering.
Padahal, kata dia, Badan Pangan dan Pertanian Dunia atau FAO sudah mengingatkan terjadinya kelangkaan dan krisis pangan dunia akibat pandemi Covid-19 ini.
FAO bahkan telah meminta negara-negara penghasil pangan besar di dunia mengambil langkah pengamanan cadangan pangan dalam negeri.
"Oleh karena itu perlu perhatian khusus untuk dapat mencukupi kebutuhan beras di awal tahun 2021, karena kita belum memasuki musim panen," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.