Ia mengatakan, kemungkinan penurunan bisa terjadi karena masyarakat sudah memahami potensi bencana.
Serta, mungkin juga karena adanya dukungan infrastruktur tata ruang, termasuk kondisi lingkungan menjadi lebih baik.
"Artinya, itu upaya-upaya yang harus dilakukan termasuk bagaimana lingkungan lebih baik," ucap Raditya.
Baca juga: BNPB Ingatkan Masyarakat Waspadai Bencana Selain Covid-19
Dalam rakor bersama BNPB, BMKG mengungkap sembilan wilayah yang menjadi daerah zona aktif gempa pada Agustus dan kemungkinan berlanjut hingga September 2020.
Data tersebut diungkapkan oleh Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono.
"Zona aktif gempa yang bisa jadi bulan depan masih muncul adalah Banda Aceh, Bengkulu, Selat Sunda, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumba, Sigi dan Matano, Sarmi Papua," kata Daryono.
Daryono juga mengingatkan agar masyarakat yang tinggal di sesar aktif untuk tetap waspada.
Baca juga: BMKG Ungkap 9 Wilayah Zona Aktif Gempa yang Mungkin Berlanjut hingga September 2020
Terutama, apabila sesar tersebut dekat dengan kawasan perkotaan dan permukiman warga.
"Kita juga perlu memberikan peringatan, reminder bahwa kita enggak boleh lengah dengan aktivitas sesar aktif," ujar dia.
Adapun total gempa sepanjang Agustus 2020 sebanyak 804 gempa. Jika dirincikan, 27 kali gempa berukuran lebih dari lima magnitudo, serta 777 kali gempa kurang dari lima magnitudo.
Ia pun mengingatkan, meskipun termasuk kecil, terkadang juga ada gempa yang bisa merusak lingkungan.
Baca juga: 5 Fakta Gempa Agustus 2020, Terjadi 804 Kali dan Ada Lindu Kembar
Daryono melanjutkan, angka 804 tersebut naik dibanding tahun sebelumnya, yakni sebanyak 541 gempa.
Rinciannya, dengan 12 kali gempa berukuran lebih dari lima magnitudo dan 529 kali gempa di bawah lima magnitudo.