JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Senin (31/8/2020) menggelar rapat koordinasi dengan sejumlah lembaga secara virtual.
Lembaga itu adalah Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika; Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional; Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan; Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral; serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Menurut Deputi Sistem dan Strategi BNPB Wisnu Widjaja, rakor sekaligus jumpa pers itu dilakukan untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap potensi bencana lain selain pandemi virus corona (Covid-19).
"Untuk meningkatkan kewaspadaan di masyarakat bahwa bencana-bencana yang non-Covid-19 masih terjadi dan kita masih terjadi dan kita masih harus waspada, apalagi ditambah," kata Wisnu.
Baca juga: BNPB: Bencana Alam Banjir Paling Banyak Terjadi Sepanjang Tahun 2020
Wisnu mengatakan, masyarakat harus tetap waspada terhadap bencana alam selain pandemi Covid-19.
Sebab, apabila bencana alam bercampur dengan pandemi Covid-19, justru akan membuat penanganan kondisi semakin rumit.
"Kita masih harus waspada, apalagi ditambah dikombinasikan antara Covid-19 dan kejadian ini," ujar dia.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi BNPB Raditya Jati mengatakan, ada 1.928 bencana di Indonesia sejak 1 Januari hingga 30 Agustus 2020.
"Kami mencatat ada total bencana kejadian hingga 30 Agustus kemarin adalah 1.928 (bencana)," kata Raditya.
Jika dirincikan, jumlah bencana yang terjadi pada tahun 2020 yakni 12 bencana gempa bumi, lima erupsi gunung api, Karhutla 256 bencana, dan kekeringan 16 bencana.
Kemudian banjir 726 bencana, tanah longsor 367, puting beliung 521 bencana, gelombang pasang dan abrasi 24 bencana, serta ditambah bencana pandemi Covid-19.
Baca juga: BNPB: Ada 1.928 Bencana Sepanjang Tahun 2020
Kendati demikian, lanjut Raditya, di luar bencana pandemi Covid-19, jumlah bencana alam di Indonesia cenderung menurun dibanding tahun 2019.
"Kita bandingkan 1 Januari-Agustus tahun lalu sampai sekarang, ada penurunan 27 persen untuk kejadian bencana," ujarnya.
Jumlah korban meninggal dan hilang akibat bencana alam tahun 2020 juga menurun sebesar 43,1 persen. Korban luka-luka menurun 74,4 persen.
Sementara itu, jumlah warga yang menderita dan mengungsi menurun 25,6 persen dan jumlah korban rumah rusak menurun sebesar 22 persen.
"Sebanyak 74 persen dari korban yang luka-luka dan 25 persen dari yang menderita dan menungsi dan 22 persen dari yang rumahnya rusak," kata dia.
Baca juga: BNPB: Dibanding 2019, Jumlah Bencana Tahun 2020 Cenderung Menurun