Dari caption video yang diunggah akun Facebook Bob Priyo Husodo, Edo marah karena adik iparnya tewas dengan luka penganiayaan di kantor polisi.
Dalam video itu, Edo juga menuntut keadilan atas kematian adik iparnya berinisial GKR.
"Kita menuntut keadilan, keluarga akan proses ini. Kita akan menuntut Propam menuntut polda, polsek," ujar Edo.
Kasat Reskrim Polres Sorong Kota AKP Misbhacul Munir mengatakan bahwa GKR, adik ipar Edo ditangkap karena kasus dugaan pencurian dan pembunuhan disertai dengan pemerkosaan seorang nenek berusia 70 tahun di Pulau Doom, Kota Sorong, Kamis (27/8/2020).
Baca juga: Edo Kondologit Desak Polisi Usut Kasus Tewasnya Adik Ipar, Kapolres: Saya Minta Sabar
Misbhacul mengatakan, saat dibawa ke Mapolres, GKR mencoba melawan dan melarikan diri. Polisi kemudian menembak kaki GKR.
Polisi menangkap GKR dan menahannya di sel. Namun, GKR disebut tewas usai dianiaya oleh tahanan lain berinisial C.
Sementara itu, di Makassar, tiga pemuda Makassar jadi korban penembakan yang dilakukan petugas kepolisian. Mereka adalah Anjas (23), Iqbal (22) serta Amar (18).
Setelah menjalani perawatan, Anjas yang mengalami luka tembak di kepala akhirnya meninggal dunia, sedangkan Iqbal dan Amar mengalami luka tembak di bagian betis.
Kapolres Pelabuhan Makassar AKBP Kadarislam menjelaskan kronologi kejadian tersebut.
Ia mengatakan, peristiwa yang terjadi pada Minggu (30/8/2020) dini hari itu berawal saat anggota polisi melakukan penyelidikan kasus pengeroyokan.
Saat itu petugas kepolisian menanyakan sebuah alamat ke pemuda yang sedang minum minuman keras.
Namun, saat ditanya, tiba-tiba ada yang memukul petugas dari belakang.
"Begitu mau tanya alamat terus anggota ditanya anggota apa bukan, tiba-tiba ada yang mukul dari belakang," kata AKBP Kadarislam kepada Kompas.com melalui telepon, Minggu (30/8/2020) siang.
Baca juga: Polda Sulsel Ungkap Hasil Penyelidikan Penembakan 3 Warga Makassar
Saat itu, petugas kepolisian sempat menunjukkan identitas kepada warga. Namun, karena ada memukul anggota dari belakang, situasi memanas.
Selain dipukul, petugas juga diteriaki pencuri. Warga yang ada di lokasi pun mengejarnya.
Karena merasa terpojok, polisi kemudian membela diri dengan melepaskan tembakan peringatan menggunakan peluru tajam.
Kadarislam mengatakan, ia belum bisa memastikan apakah ada unsur kesengajaan di inseden tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.