Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mutasi Virus, Rekor, dan Ancaman Ledakan Kasus Covid-19

Kompas.com - 31/08/2020, 18:19 WIB
Dani Prabowo

Penulis

Pemprov DKI pun mengaitkan penambahan kasus di atas 1.000 ini dengan tingginya mobilitas masyarakat saat libur panjang pekan sebelumnya.

"70 persen kasus positif pada hari ini adalah kasus yang diambil spesimennya pada tanggal 24 dan 25 Agustus 2020. Jika dihitung mundur, masa inkubasi tersering adalah enam hari, lalu pasien mengakses pemeriksaan PCR 1-2 hari. Maka periode penularan tertinggi terjadi pada 16-17 Agustus 2020," jelas Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Dwi Oktavia, Minggu.

Baca juga: Kasus Covid-19 Tinggi, IDI Ingatkan Bukan Saat yang Tepat Buka Bioskop

Meski demikian, bukan berarti potensi ledakan kasus Covid-19 tidak akan terjadi lagi pada masa mendatang. Apalagi, Pemprov DKI berencana mengoperasikan kembali bioskop di tengah situasi pandemi yang belum menurun.

Sekali pun, pengoperasian bioskop tersebut rencananya akan memberlakukan protokol kesehatan yang ketat.

Oleh karena itu, masyarakat diharapkan dapat lebih waspada dalam beraktivitas. Penerapan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, serta memberlakukan perilaku hidup bersih dan sehat diharapkan dapat meminimalisir potensi penularan virus corona.

Epidemiolog Universitas Indonesia Syahrizal Syarif menuturkan, tanpa adanya kewaspadaan dari masyarakat, maka situasi penularan Covid-19 di tengah masyarakat pun berpotensi lebih mengkhawatirkan ke depannya.

Baca juga: 6 Fakta Mutasi Virus Corona D614G, Paling Menular dan Dominan di Dunia

Bahkan, berdasarkan pemodelan yang dilakukannya, kasus Covid-19 di Indonesia berpotensi meningkat menjadi 500.000 pada akhir tahun.

"Situasinya serius. Penularan lokal saat ini tidak terkendali," imbuh Syarif.

Sementara itu, Ketua MPR Bambang Soesatyo mengimbau, agar masyarakat dapat membatasi aktivitasnya di luar rumah. Hal itu mengingat banyak pula kasus penularan Covid-19 yang ditularkan oleh orang tanpa gejala (OTG).

Di sisi lain, pemerintah daerah yang saat ini berada dalam zona merah penularan Covid-19, diharapkan dapat menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Misalnya, dengan menambah jumlah tenaga medis serta daya tampung ruang perawatan di rumah sakit rujukan.

"Pemerintah juga perlu lebih waspada dan segera memikirkan solusi jangka panjang terhadap perihal ditemukannya mutasi dari SARS-CoV-2 dalam kelompok D614G, yaitu virus pemicu covid-19 yang berpotensi dapat lebih menular," kata Bamsoet dalam keterangan tertulis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Nasional
Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Nasional
Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Nasional
Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Nasional
MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Nasional
Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Nasional
PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

Nasional
Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Nasional
Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Nasional
Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Nasional
Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Nasional
KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com