JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Miming Saepudin mengatakan, 85 persen wilayah Indonesia masih mengalami musim kemarau.
Hal itu dikatakan Miming dalam rapat koordinasi secara virtual bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Senin (31/8/2020).
"85 persen wilayah Indonesia masih memasuki musim kemarau, sedangkan untuk 15 persennya itu dia sudah mulai basah," kata Miming.
Baca juga: September Kemarau tapi Masih Berpotensi Hujan, Begini Analisis BMKG
Ia mengatakan, beberapa wilayah mulai mengalami musim hujan seperti sebagian kecil Sumatera Utara bagian selatan.
Kemudian, di Sumatera Barat bagian tengah, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, kemudian wilayah Timur Kalimantan.
"Sedangkan untuk wilayah Sulawesi ada di Sulawesi bagian Barat, kemudian di wilayah Sulawesi bagian Utara," ujar dia.
Kemudian, Maluku di bagian utara dan Papua Tengah. Sementara itu, mayoritas wilayah Jawa masih akan mengalami musim kemarau.
"Sangat kecil posisi wilayah yang basahnya sebagian kecil ada di wilayah Jawa Tengah, kemudian ada di wilayah selatan Jawa Barat," kata dia.
Baca juga: Kemarau tapi Kok Sering Hujan? BMKG Ungkap 3 Faktor Penyebabnya
Terkait puncak musim kemarau, kata Miming, 64,9 persen daerah terjadi di bulan Agustus. Sementara itu, 18,7 persen akan terjadi di bulan September.
"Lebih dari 64 persen itu puncak musim kemaraunya di bulan Agustus," ucap Miming.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.