Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polda Papua Barat Bentuk Tim Selidiki Tewasnya Ipar Edo Kondologit

Kompas.com - 31/08/2020, 09:06 WIB
Devina Halim,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolda Papua Barat Irjen (Pol) Tornagogo Sihombing membentuk tim untuk menyelidiki tewasnya George Karel Rumbino alias Riko (21), adik ipar penyanyi sekaligus politisi PDI-P Edo Kondologit, saat ditahan di Mapolres Sorong Kota.

Sebelumnya, video Edo Kondologir meluapkan kemarahan karena adik iparnya tewas dengan luka penganiayaan di kantor polisi, viral di media sosial.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen (Pol) Argo Yuwono mengatakan, tim Polda Papua Barat akan menelusuri kemungkinan kesalahan prosedur oleh anggota kepolisian terkait tewasnya Riko.

"Kapolda Papua Barat telah membuat tim yang dipimpin oleh Direskrimum Polda Papua Barat dan Kabid Propam Polda Papua Barat guna menyelidiki apakah ada kesalahan prosedur terhadap tindakan anggota," ucap Argo melalui keterangan tertulis, Senin (31/8/2020).

Baca juga: Adik Ipar Edo Kondologit Ditangkap atas Dugaan Pembunuhan dan Pemerkosaan Nenek 70 Tahun

Nantinya, Argo memastikan, anggota yang terbukti bersalah akan ditindak.

"Apabila ada pelanggaran yang dilakukan anggota tentunya akan ditindak," lanjut dia.

Berdasarkan keterangan polisi, Riko ditangkap atas kasus dugaan kekerasan dan pemerkosaan dengan korban seorang nenek berusia 70 tahun pada Kamis (27/8/2020) malam.

Kapolres Sorong Kota AKBP Ary Nyoto Setiawan mengatakan, Riko diduga sedang berada di bawah pengaruh alkohol saat mencoba mencuri telepon genggam dan televisi korban. Namun, korban memergoki Riko.

Setelah saling mendorong, korban kemudian terjatuh dan diduga dicekik oleh Riko dengan tali pada bagian leher hingga tewas.

Baca juga: Seorang Narapidana Ditemukan Tewas di Tahanan Polresta Depok

"Kemudian tersangka memerkosa korban sebanyak satu kali," kata Ary dalam keterangan tertulis yang sama.

Menurut dia, Riko kabur saat polisi mencoba mencari tali yang digunakan. Akan tetapi, Riko menabrak pintu kaca hingga terluka pada kepala dan kaki.

Kemudian, dari keterangan polisi, Riko kembali mencoba kabur saat dibawa ke Pelabuhan Halte Doom, dan mencoba mengambil senjata api polisi.

Lalu, polisi menembak Riko pada bagian kaki dan dibawa ke rumah sakit.

"Tim mengambil tindakan tegas terukur terhadap tersangka kemudian tersangka dibawa ke RS Sele Be Solu untuk mendapatkan pengobatan," tutur Ary.

Baca juga: Edo Kondologit Mengamuk karena Adik Iparnya Tewas di Tahanan, Ini Penjelasan Polisi

Riko dibawa kembali ke Mapolres Sorong Kota usai dari rumah sakit.

Lebih lanjut, Riko mengeluh pusing saat akan diperiksa polisi. Pemeriksaan pun dihentikan dan Riko kembali ke sel tahanan.

Pada saat di tahanan itu, ujar Ary, Riko dianiaya oleh tahanan lain.

"Sehingga piket melakukan pengecekan CCTV ruang tahanan dan ditemukan bahwa tahanan atas nama Cece melakukan penganiayaan berulang ulang terhadap Riko pada bagian dada dan wajah berulang ulang," ucap Ary.

Diberitakan, sebelumnya, viral di media sosial penyanyi sekaligus politisi PDI-P Edo Kondologit terlihat emosi.

Baca juga: Polisi Sebut Adik Ipar Edo Kondologit Tewas Dianiaya Tahanan, Luka Tembak karena Coba Kabur

Dari caption video yang diunggah akun Facebook Bob Priyo Husodo, Edo marah karena adik iparnya tewas dengan luka penganiayaan di kantor polisi.

Edo dalam video itu juga menuntut keadilan atas kematian adik iparnya berinisial YKR.

"Kita menuntut keadilan, keluarga akan proses ini. Kita akan menuntut propam menuntut polda, polsek," ujar Edo.

Kompas.com mencoba mengonfirmasi perihal video itu ke Edo sejak Minggu (30/8/2020) hingga Senin (31/8/2020). Namun, belum ada respons dari Edo Kondologit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com