JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyerahkan 65.000 unit hunian tetap (huntap) bantuan pemerintah bagi warga korban gempa di Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Jumat (28/8/2020) lalu.
Huntap tersebut merupakan program rekonstruksi bangunan rumah rusak berat akibat gempa bumi di NTB yang mulai dibangun pada Juli 2018 lalu.
"Saya ucapkan selamat kepada yang sudah selesai, mohon segera dihuni dan dirawat dengan baik karena bangunan yang baik tidak dijamin bisa digunakan dalam waktu lama kalau perawatannya tidak baik," ujar Muhadjir saat serah terima kunci huntap di Desa Teratak, Kabupaten Lombok Tengah, NTB, dikutip dari siaran pers, Minggu (30/8/2020).
Baca juga: Hunian Tetap Korban Bencana Palu Rampung Mei 2020
Dari total 74.774 rumah yang mengalami rusak berat, saat ini sudah sekitar 68.000 atau 89 persen hunian tetap selesai dibangun.
Berdasarkan laporan Danrem 162/WB selaku Dansatgas Rehab Rekon, sebanyak 65.000 unit sudah selesai dibangun dan siap dihuni.
Muhadjir mengatakan, hunian tetap yang telah dibangun tersebut merupakan rumah tahan gempa dengan struktur bangunan dan konstruksi yang lebih kuat dibandingkan hunian sebelumnya.
Baca juga: Hunian Tetap Korban Gempa Palu Terbangun 300 Unit
Hal tersebut dilakukan agar masyarakat lebih merasa aman saat menghadapi bencana gempa bumi yang rentan terjadi di Tanah Air.
Lantaran masih ada hunian tetap yang belum rampung, Muhadjir pun menargetkan dapat diselesaikan dalam kurun waktu dua bulan.
Target percepatan itu sesuai dengan dikeluarkannya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2020 tanggal 19 Agustus 2020.
Inpres tersebut menyatakan, segera melaksanakan percepatan penyelesaian perbaikan dan pembangunan kembali rumah masyarakat terdampak gempa bumi di NTB paling lambat Desember 2020 menggunakan dana siap pakai (DSP).
Baca juga: Proyek Hunian Tetap Korban Tsunami Palu Tembus 60 Persen
Ia pun memerintahkan kepada jajaran pemerintahan di NTB untuk bekerja kembali melanjutkan percepatan pembangunan hunian tetap yang masih tersisa.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB Ahmadi mengatakan, selain melakukan rekonstruksi rumah rusak berat sebanyak 74.707 unit, pemerintah juga merehabilitasi rumah rusak sedang sebanyak 36.312 unit dan rumah rusak ringan 115.185.
"Total yang akan direhab-rekon sebanyak 226.204 mulai dari yang rusak ringan, sedang, sampai rusak berat. Rekonstruksi di tahap 1 ini ditargetkan selesai September," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.