Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 28/08/2020, 14:27 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menilai, Presiden Joko Widodo telah berupaya keras agar Indonesia tidak jatuh ke jurang resesi di masa krisis akibat pandemi Covid-19.

Ia tak menampik bahwa kondisi perekonomian nasional saat ini memang mengalami perlambatan, tetapi belum memasuki resesi seperti sejumlah negara dunia lainnya.

"Sekarang keadaan di pemerintah kita, ekonomi tidak melaju bahkan mengalami perlambatan. Kita tentu tahu Pak Jokowi sudah berupaya setengah mati untuk jangan sampai resesi," ujar Mega ketika menyampaikan arahan seusai pengumuman paslon Pilkada 2020, Jumat (28/8/2020).

Baca juga: Sindiran-sindiran Megawati di Sekolah Partai, dari Deklarasi KAMI hingga Kader yang Tak Diberi Rekomendasi

"Negara-negara di dunia sudah berapa yang mengumumkan dalam kondisi resesi," imbuhnya.

Menurut Mega, kondisi yang terjadi di Indonesia saat ini tidak terlepas dari pertolongan Tuhan dan semangat Pancasila.

Ia mengatakan, masyarakat terus bergotong royong saling membantu satu sama lain.

"Kenapa kita tidak terjadi? Kita terjadi perlambatan, itu karena pertolongan yang di atas, karena negara kita saking kaya raya dan kita punya Pancasila yang bergotong-royong, akibatnya sampai hari ini Alhamdulillah kita masih bisa memberikan bantuan," tuturnya.

Baca juga: Megawati: Curi Hati Saya Gampang, Kerja Keras dan Kerja Bagus

Beriringan dengan hal tersebut, ia mengingatkan para paslon kepala daerah untuk bekerja keras menghadapi masa krisis ini nantinya.

Mega pun mencontohkan Wali Kota Surabaya Tri Rismahirini yang disebutnya memiliki kepemimpinan luar biasa.

"Mbak Risma itu saya betul-betul salut, karena sebagai wali kota sangat luar biasa. Saya bukan mengangkat-angkat, silakan lihat Surabaya buktinya bagaimana," ujar Mega.

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Malaysia Minus 17,1 Persen pada Kuartal II-2020, Terendah sejak 1998

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Polisi Dalami Asal-Usul 15 Senjata Api yang Ditemukan KPK di Rumah Dito Mahendra

Polisi Dalami Asal-Usul 15 Senjata Api yang Ditemukan KPK di Rumah Dito Mahendra

Nasional
Soal Narasi Transaksi Mencurigakan Rp 300 Triliun, Komisi III Rapat dengan PPATK Besok

Soal Narasi Transaksi Mencurigakan Rp 300 Triliun, Komisi III Rapat dengan PPATK Besok

Nasional
Wamenkumham Eddy Hiariej Sebut Aduan IPW soal Dugaan Gratifikasi Rp 7 M Tendensius ke Fitnah

Wamenkumham Eddy Hiariej Sebut Aduan IPW soal Dugaan Gratifikasi Rp 7 M Tendensius ke Fitnah

Nasional
Tiga Tahun Pandemi, Jokowi: Kemarin Suasana Sulit Sekali, Tapi Bisa Kita Lalui

Tiga Tahun Pandemi, Jokowi: Kemarin Suasana Sulit Sekali, Tapi Bisa Kita Lalui

Nasional
Besok, Yusril Bakal Bertemu Airlangga di Kantor DPP Golkar

Besok, Yusril Bakal Bertemu Airlangga di Kantor DPP Golkar

Nasional
Wapres Minta Partai Politik Tak Bernapsu jadikan Masjid Tempat Kampanye

Wapres Minta Partai Politik Tak Bernapsu jadikan Masjid Tempat Kampanye

Nasional
Situasi Pandemi Membaik, Jokowi: Jangan Sampai Loyo Lagi, Problem Masih Banyak

Situasi Pandemi Membaik, Jokowi: Jangan Sampai Loyo Lagi, Problem Masih Banyak

Nasional
Anies Singgung Ada Menko Ingin Ubah Konstitusi, Ini Kata Jubir Luhut

Anies Singgung Ada Menko Ingin Ubah Konstitusi, Ini Kata Jubir Luhut

Nasional
MK Jamin Tak Intervensi Majelis Kehormatan Usut Skandal Sulap Putusan

MK Jamin Tak Intervensi Majelis Kehormatan Usut Skandal Sulap Putusan

Nasional
Indonesia Menuju Endemi Covid-19, Menko Luhut: Tetap Waspada, Tetap Monitoring Kasus

Indonesia Menuju Endemi Covid-19, Menko Luhut: Tetap Waspada, Tetap Monitoring Kasus

Nasional
Soal Usul Ditjen Dipisah dari Kemenkeu, Wapres: Sedang Dikaji

Soal Usul Ditjen Dipisah dari Kemenkeu, Wapres: Sedang Dikaji

Nasional
Punya Penerapan Pemerintahan Digital Terbaik, Kemenkumham Raih Digital Government Award

Punya Penerapan Pemerintahan Digital Terbaik, Kemenkumham Raih Digital Government Award

Nasional
Komisi III Batal Rapat dengan Mahfud Bahas Transaksi Mencurigakan Rp 300 Triliun Hari Ini

Komisi III Batal Rapat dengan Mahfud Bahas Transaksi Mencurigakan Rp 300 Triliun Hari Ini

Nasional
Deteksi Dini Teroris Masuk Partai Politik

Deteksi Dini Teroris Masuk Partai Politik

Nasional
Luhut Kenang Awal Mula Covid-19 Menyebar di RI: Obat Terbatas-Dapat Kritik Pihak Asing

Luhut Kenang Awal Mula Covid-19 Menyebar di RI: Obat Terbatas-Dapat Kritik Pihak Asing

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke