Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati Ingatkan Paslon Pilkada Pentingnya Jaga Kelestarian Hutan dan Lahan

Kompas.com - 28/08/2020, 12:43 WIB
Tsarina Maharani,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri  mengingatkan para pasangan calon kepala daerah usungan partainya agar menjaga kelestarian hutan dan lahan di wilayah masing-masing.

Mega mengaku prihatin karena saat ini banyak hutan dan lahan yang habis terbakar untuk diubah menjadi perkebunan sawit.

Ia mencontohkan hutan-hutan di Kalimantan yang semestinya menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat adat.

"Kenapa banyak terjadi kebakaran, karena orang tidak dilihat lagi. Hutan ditebang habis, hanya untuk jadi, saya katakan, hanya untuk perkebunan sawit. Padahal sawit itu kalau di bidang lingkungan, sangat merusak," kata Mega ketika menyampaikan arahan seusai pengumuman paslon Pilkada 2020, Jumat (28/8/2020).

Baca juga: Megawati: Curi Hati Saya Gampang, Kerja Keras dan Kerja Bagus

Menurutnya, saat ini banyak orang melupakan hubungan manusia dengan alam.

Mega menuturkan, alam akan memberikan manfaat kepada manusia jika dicintai dan dijaga dengan baik.

"Sekarang kita jadi orang praktis, melupakan kalau kita mencintai alam, maka alam akan berikan sesuatu yang berlebih. Itu sudah menjadi sebuah pemberian dari Yang Maha Kuasa," ujarnya.

Mega mengatakan, persoalan lingkungan ini harus menjadi perhatian para calon kepala daerah.

Ia mengatakan kepala daerah bertanggung jawab atas kesejahteraan masyarakat dalam urusan sandang, pangan, dan papan.

Baca juga: Sindiran-sindiran Megawati di Sekolah Partai, dari Deklarasi KAMI hingga Kader yang Tak Diberi Rekomendasi

"Mendatangkan kesejahteraan rakyat ada tiga: sandang, pangan, papan. Tapi sebenarnya paling pokok itu pangan. Orang tidak punya sandang, papan, tetapi bayangkan kalau tidak makan tidak minum pasti akan jadi lemah. Dan ketika itu terjadi, sebagai pemimpin bagiamana kalian akan mengatasinya," kata dia.

Bertalian dengan itu, ia pun meminta para kepala daerah menganggarkan program penanaman bahan makanan pendamping nasi jika nanti menjabat.

Mega menegaskan hal itu demi mengantisipasi terjadinya kelaparan di daerah.

"Dengan serius, tolonglah dianggarkan, yang namanya untuk dilakukan penanaman. Berarti harus ada tanah, harus ada bibit, dan disesuaikan dengan lingkungan udara dan tanah setempat," ucap Mega.

"Ada sepuluh hal yang saya ajukan, terserah bibitnya tanaman apa saja dilihat dari jangka waktu pendek sampai jangka waktu panjangnya, tapi itu akan dimudahkan nantinya," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25-30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25-30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Nasional
TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P 'Happy' di Zaman SBY...

TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P "Happy" di Zaman SBY...

Nasional
KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

Nasional
'Groundbreaking' IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

"Groundbreaking" IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

Nasional
Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Nasional
Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Nasional
PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

Nasional
Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com