Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Covid-19 di Desa Lebih Baik dari Kota, Mengapa?

Kompas.com - 27/08/2020, 07:50 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Tim Pakar Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah menyampaikan, ada sejumlah faktor yang menyebabkan perkembangan Covid-19 di kabupaten lebih baik jika dibandingkan perkotaan berdasarkan berbagai literatur nasional dan internasional.

Pertama, jumlah penduduk, yang mana di perkotaan jumlah penduduknya lebih tinggi daripada wilayah kabupaten.

Dewi menyebut, 55 persen penduduk Indonesia berada di kota.

"Kedua, kepadatan penduduk jika dihitung dengan luas per kilometer persegi. Dengan jumlah penduduk banyak dan area tidak terlalu besar sehingga menyebabkan kepadatan penduduk jauh lebih tinggi di perkotaan," ujar Dewi dalam talkshow daring yang ditayangkan di saluran YouTube BPNB, Rabu (26/8/2020).

Baca juga: Tren Kasus Covid-19 di Kota, Desa, dan Perbandingannya dengan Data Dunia

Ketiga, di perkotaan lebih banyak titik-titik yang memungkinkan masyarakat berkumpul dalam jumlah yang banyak, seperti pusat perbelanjaan, bioskop, dan pusat kebugaran. 

"Sehingga risikonya jauh lebih kelihatan di kota. Sementara di kabupaten, jarak pusat kegiatan satu dan lainnya jauh. Rumah satu dan lainnya pun jauh," ucap Dewi.

Keempat, dari sisi fasilitas kesehatan (faskes) di kota jauh lebih banyak dan mudah dijangkau. Sementara itu, kondisi di kabupaten sebaliknya.

"Tetapi mengapa kematian tetap lebih tinggi kota? Karena tadi kita lihat jumlah kasus. Ketika kita lihat jumlah kasus lebih tinggi maka mau tak mau faskes pun kewalahan," ujar Dewi.

Sebelumnya, Dewi mengatakan, kondisi kasus Covid-19 di daerah kabupaten menunjukkan perkembangan yang lebih positif dibandingkan di wilayah perkotaan.

Berdasarkan data yang dihimpun Satgas hingga 23 Agustus 2020, kabupaten memiliki perkembangan angka kasus Covid-19 yang cenderung lebih baik.

"Memang tren (kasus Covid-19) di kabupaten punya angka-angka yang lebih baik," ujar Dewi pada Rabu.

Baca juga: Kasus Covid-19 Capai 160.165, Masyarakat Diingatkan Lagi untuk Jaga Jarak

Kemudian, apabila dilihat dari persentase kasus aktif, di kota masih ada 27 persen kasus aktif.

Sementara itu, di kabupaten masih ada 23 persen kasus aktif.

"Kita ingatkan lagi, kasus aktif adalah berapa jumlah orang yang sedang sakit (Covid-19), bisa yang saat ini isolasi mandiri di rumah dan bisa juga di yang masih dirawat di RS," kata Dewi.

Apabila dilihat dari kategori persentase angka kematian, kondisi di kabupaten pun lebih rendah dibandingkan kota.

Persentase kematian di kabupaten sebesar 4,4 persen, sedangkan di kota sebesar 4,54 persen.

"Terkahir, persentase kesembuhan di perkotaan sebesar 68 persen. Sementara itu di kabupaten mencapai 72 persen," ucap Dewi.

Baca juga: Indonesia Disebut Memasuki Fase Kritis Covid-19, Ini Alasannya

Dewi juga mengatakan, ada 40 besar daerah di Indonesia dengan jumlah kasus kumulatif Covid-19 tertinggi.

Dari jumlah itu, sebanyak 70 persennya (28 daerah) merupakan perkotaan.

"Sementara itu, sebanyak 30 persen (12 daerah) adalah kabupaten," kata dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kubu Ganjar Dalilkan Suaranya Nol, Tim Prabowo: Tak Ada Buktinya

Kubu Ganjar Dalilkan Suaranya Nol, Tim Prabowo: Tak Ada Buktinya

Nasional
Di Sidang MK, Tim Hukum Prabowo-Gibran Bantah Menang karena Intervensi Jokowi

Di Sidang MK, Tim Hukum Prabowo-Gibran Bantah Menang karena Intervensi Jokowi

Nasional
Soal Bakal Oposisi atau Tidak, PDI-P: Sudah 'Clear', Diserahkan pada Ketua Umum

Soal Bakal Oposisi atau Tidak, PDI-P: Sudah "Clear", Diserahkan pada Ketua Umum

Nasional
Jokowi Targetkan Negosiasi Kepemilikan Saham PT Freeport Selesai Juni 2024

Jokowi Targetkan Negosiasi Kepemilikan Saham PT Freeport Selesai Juni 2024

Nasional
Indonesia Kirim Bantuan untuk Palestina Lewat Udara, TNI Bakal 'Drop' di Yordania

Indonesia Kirim Bantuan untuk Palestina Lewat Udara, TNI Bakal "Drop" di Yordania

Nasional
RI Segera Kuasai 61 Persen Saham Freeport, Jokowi: 80 Persen Pendapatan Akan Masuk ke Negara

RI Segera Kuasai 61 Persen Saham Freeport, Jokowi: 80 Persen Pendapatan Akan Masuk ke Negara

Nasional
Penyidikan Selesai, Nilai Gratifikasi dan TPPU Hakim Agung Gazalba Saleh Capai Rp 9 M

Penyidikan Selesai, Nilai Gratifikasi dan TPPU Hakim Agung Gazalba Saleh Capai Rp 9 M

Nasional
Kenaikan Pemudik Diprediksi Capai 56 Persen Tahun Ini, Jokowi Imbau Masyarakat Mudik Lebih Awal

Kenaikan Pemudik Diprediksi Capai 56 Persen Tahun Ini, Jokowi Imbau Masyarakat Mudik Lebih Awal

Nasional
Jokowi: Mudik Tahun ini Kenaikannya 56 Persen, Total Pemudik 190 Juta

Jokowi: Mudik Tahun ini Kenaikannya 56 Persen, Total Pemudik 190 Juta

Nasional
Jawaban Puan Ditanya soal Wacana Pertemuan Prabowo-Megawati Usai Pilpres 2024

Jawaban Puan Ditanya soal Wacana Pertemuan Prabowo-Megawati Usai Pilpres 2024

Nasional
Yusril Kutip Ucapan Mahfud soal Gugatan ke MK Bukan Cari Menang, Sebut Bertolak Belakang

Yusril Kutip Ucapan Mahfud soal Gugatan ke MK Bukan Cari Menang, Sebut Bertolak Belakang

Nasional
Tunggu Langkah Prabowo, Golkar Tak Masalah PDI-P Merapat ke Koalisi Pemerintahan Selanjutnya

Tunggu Langkah Prabowo, Golkar Tak Masalah PDI-P Merapat ke Koalisi Pemerintahan Selanjutnya

Nasional
Yusril Kembali Klarifikasi Soal 'Mahkamah Kalkulator' yang Dikutip Mahfud MD

Yusril Kembali Klarifikasi Soal "Mahkamah Kalkulator" yang Dikutip Mahfud MD

Nasional
Setelah Lebaran, Ketua MA Proses Pengisian Wakil Ketua MA Non-Yudisial dan Sekretaris MA yang Kosong

Setelah Lebaran, Ketua MA Proses Pengisian Wakil Ketua MA Non-Yudisial dan Sekretaris MA yang Kosong

Nasional
Jokowi: Saya Tidak Mau Berkomentar yang Berkaitan dengan MK

Jokowi: Saya Tidak Mau Berkomentar yang Berkaitan dengan MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com