Beberapa waktu lalu, para pengusaha bioskop merasa diberikan harapan palsu oleh Pemprov DKI Jakarta bahwa mereka bisa beroperasi kembali.
Awalnya, mereka pernah mengantongi izin agar bioskop dapat beroperasi kembali pada 29 Juli. Demikian halnya pada 31 Juli-13 Agustus dan terbaru bioskop dapat beroperasi saat masa PSBB transisi pada 14-27 Agustus 2020.
Namun, ketiga izin tersebut dibatalkan.
Pembatalan izin itu tertuang dalam revisi SK Disparekraf Nomor 2976 Tahun 2020 tentang Perpanjangan PSBB Masa Transisi dalam Penanganan Pencegahan Penularan Covid-19 di Sektor Usaha Pariwisata.
Baca juga: Protokol Pembukaan Bioskop: Anak-anak dan Orang Sakit Dilarang, Durasi Film Maksimal 2 Jam
Ketua Gabungan Perusahaan Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) Djonny Sjafruddin mengatakan, pihaknya tentu akan mengikuti ketentuan dari pemerintah. Namun, ia mengakui pengusaha bioskop merasa lelah sendiri karena izin pembukaan yang diberikan selalu berakhir dibatalkan.
"Dari dulu juga kami berharap (agar bioskop bisa dibuka lagi). Sudah 5 bulan bioksop di tutup. Sudah capek kita berharap terus," ucapnya kepada Kompas.com, Jumat (21/8/2020).
Ia menambahkan, penutupan operasi bioskop telah memukul bisnis mereka. Bahkan kerugian yang mereka alami mencapai ratusan miliar rupiah.
Hal itu disebabkan karena para pengusaha tetap harus membayar biaya operasional, seperti gaji karyawa, perawatan bioskop, hingga sewa kepada pemilik gedung.
Baca juga: Curhat Pengusaha Bioskop: Sudah Capek Berharap Terus
Akan tetapi, klaim pemerintah bahwa kebahagiaan yang diperoleh masyarakat dengan menonton bioskop sehingga dapat dapat meningkatkan imunitas tubuh, dinilai tidak memiliki dasar ilmiah.
Bahkan, dikhawatirkan pembukaan bioskop dalam waktu dekat akan berdampak negatif bagi pengendalian virus corona di Indonesia.
Sebagai informasi, berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, tercatat akumulasi kasus positif Covid-19 mencapai 160.165 orang hingga 26 Agustus 2020. Jumlah tersebut bertambah 2.306 kasus dalam sehari.
Berdasarkan data yang sama, DKI mencatat pertumbuhan kasus tertinggi yaitu 713 kasus dalam sehari.
Baca juga: Bioskop Disebut Berkontribusi Tingkatkan Imunitas, Ahli: Kacau, Berpihak ke Pengusaha