Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertahanan Indonesia Wajib Didorong Demi Hadapi Perang Generasi Keenam

Kompas.com - 26/08/2020, 20:44 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Laksdya TNI (Purn) Agus Setiadji mengatakan, kementerian dan lembaga di sektor pertahanan semestinya dapat disatukan demi menghasilkan industri pertahanan yang tangguh.

"Kementerian dan lembaga di Indonesia harus bisa menyatu menjadi kesatuan utuh untuk menghasilkan sumber daya manusia maupun industri pertahanan yang tangguh," ujar Agus dalam diskusi virtual bertajuk 'Tantangan Perang Generasi Keenam Versus Kemandirian Industri Pertahanan', Rabu (26/8/2020).

Industri pertahanan beserta sumber daya manusia yang tangguh, menurut Agus, jadi modal bagi Indonesia dalam menghadapi perang generasi keenam.

Baca juga: TNI AL Luncurkan 2 Kapal Perang Patroli Produksi Dalam Negeri

Perang generasi keenam, maksudnya adalah bentuk perang yang berbeda dibandingkan perang-perang generasi sebelumnya.

Perang generasi sebelumnya, misalnya perang secara fisik, terorisme dan serangan di dunia siber.

Agus melanjutkan, perang generasi keenam akan sangat bergantung pada perkembangan teknologi alat utama sistem persenjataan (alutsista).

Keberadaan sejumlah alutsista generasi baru menjadi dampak nyata dari persaingan perkembangan senjata strategis di dunia.

Platform senjata strategis terbaru memperlihatkan berbagai keunggulan dibanding generasi-generasi sebelumnya.

"Kita sedang menghadapi perang generasi keenam. Tidak bisa dengan kekuatan perang generasi kelima, keempat, ketiga dan seterusnya," kata Agus.

Baca juga: Wagub DKI: Virus Corona Lebih Bahaya daripada Perang Antarnegara

Sebab, perkembangan teknologi alutsista di sejumlah negara membuat mobilisasi dan daya jangkau serta daya hancur yang semakin tinggi sekaligus membuat upaya deteksi negara lawan semakin lemah.

Demi memodernisasi teknologi alutsista, lanjut Agus, Indonesia bergantung kepada industri pertahanan dalam negeri. Baik yang berada di bawah BUMN maupun swasta.

"Untuk itu, kita tidak mungkin tidak sangat tergantung pada industri pertahanan kita, baik itu BUMN maupun BUMS yang berkaitan dengan militer," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Dukung PPP Lakukan Komunikasi Politik Supaya 'Survive'

PDI-P Dukung PPP Lakukan Komunikasi Politik Supaya "Survive"

Nasional
PPP Siap Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PAN: Jangan Cuma Bicara, tapi Akui Kemenangan 02

PPP Siap Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PAN: Jangan Cuma Bicara, tapi Akui Kemenangan 02

Nasional
Kesimpulan Tim Ganjar-Mahfud: Jokowi Lakukan Nepotisme dalam 3 Skema

Kesimpulan Tim Ganjar-Mahfud: Jokowi Lakukan Nepotisme dalam 3 Skema

Nasional
Diduga Terima Gratifikasi Rp 10 M, Eko Darmanto Segera Disidang

Diduga Terima Gratifikasi Rp 10 M, Eko Darmanto Segera Disidang

Nasional
PKB Sebut Prabowo dan Cak Imin Belum Bertemu Setelah Pilpres 2024

PKB Sebut Prabowo dan Cak Imin Belum Bertemu Setelah Pilpres 2024

Nasional
Megawati Serahkan Amicus Curiae terkait Sengketa Pilpres, Harap MK Mengetuk 'Palu Emas'

Megawati Serahkan Amicus Curiae terkait Sengketa Pilpres, Harap MK Mengetuk 'Palu Emas'

Nasional
PKB Baru Tentukan Langkah Politik Setelah Putusan MK soal Sengketa Pilpres

PKB Baru Tentukan Langkah Politik Setelah Putusan MK soal Sengketa Pilpres

Nasional
Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Dampak Geopolitik Usai Iran Serang Israel

Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Dampak Geopolitik Usai Iran Serang Israel

Nasional
Pasca-bentrokan Brimob dan TNI AL di Sorong, Pangkoarmada III Pastikan Tindak Tegas Para Pelaku

Pasca-bentrokan Brimob dan TNI AL di Sorong, Pangkoarmada III Pastikan Tindak Tegas Para Pelaku

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Sebut Keterangan 4 Menteri di Sidang MK Tak Menjawab Fakta Politisasi Bansos

Kubu Ganjar-Mahfud Sebut Keterangan 4 Menteri di Sidang MK Tak Menjawab Fakta Politisasi Bansos

Nasional
PPP Siap Gabung Pemerintahan Prabowo, Golkar: Nanti Dibahas di Internal KIM

PPP Siap Gabung Pemerintahan Prabowo, Golkar: Nanti Dibahas di Internal KIM

Nasional
Serahkan Kesimpulan ke MK, Kubu Ganjar-Mahfud Tegaskan Tetap pada Petitum Awal

Serahkan Kesimpulan ke MK, Kubu Ganjar-Mahfud Tegaskan Tetap pada Petitum Awal

Nasional
Tim Ganjar-Mahfud Serahkan Kesimpulan ke MK, Sebut 5 Pelanggaran yang Haruskan Pilpres Diulang

Tim Ganjar-Mahfud Serahkan Kesimpulan ke MK, Sebut 5 Pelanggaran yang Haruskan Pilpres Diulang

Nasional
3 Cara Isi Saldo JakCard

3 Cara Isi Saldo JakCard

Nasional
Waspadai Dampak Perang Israel-Iran, Said Minta Pemerintah Lakukan 5 Langkah Strategis Ini

Waspadai Dampak Perang Israel-Iran, Said Minta Pemerintah Lakukan 5 Langkah Strategis Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com