Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/08/2020, 18:37 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Komite Keselamatan Jurnalis menyebut, peretasan terhadap situs media massa belakangan ini menjadi ancaman baru bagi aktivitas jurnaslistik di Tanah Air.

"Saya kira ini ancaman baru yang belum pernah terjadi sebelumnya dan tidak perlu beradaptasi dengan itu," ujar Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia Abdul Manan dalam konferensi pers, Senin (24/8/2020).

Manan menduga bahwa peretasan situs media massa merupakan tindakan yang dilakukan secara sengaja.

Baca juga: Peretasan Media dan Akademisi Dinilai sebagai Tindakan Pengecut

Tercium pola bahwa peretasan itu dilakukan terhadap media massa yang selama ini menampilkan berita kritik bagi pemerintah.

Hal itu pun menimbulkan pesan yang sangat kuat bahwa serangan tersebut dilakukan secara struktur dan terencana oleh orang yang punya niat menyerang.

Manan pun mendorong agar media yang menjadi korban peretasan terbuka agar publik mengetahu skala serangan terhadap media.

"Yang harus kita lakukan adalah bagaimana supaya teman-teman media yang mengalami hal serupa itu terbuka," ungkap Manan.

Baca juga: Pasca-peretasan Situs Tempo, Pemred: Kami Tidak Takut

"Karena dengan begitu, kita bisa mengetahui skala yang dihadapi media sekarang ini," lanjut dia. 

Manan menambahkan, dengan keterbukaan tersebut, ia berharap ada antisipasi secara bersama-sama apabila terjadi serangan berikutnya terhadap media-media yang selama ini kritis.

Di sisi lain, peretasan tersebut juga menjadi upaya untuk meredam sikap kritis media terhadap kebijakan pemerintah.

Sikap kritis media dapat terlihat ketika mempertanyakan penemuan obat Covid-19 yang dilakukan Universitas Airlangga bersama Badan Intelijen Negara (BIN) dan TNI AD.

Baca juga: Peretasan Aktivis dan Media Langgar UU ITE, ICJR Nilai Polisi Tak Tanggap

Menurut Manan, pemberitaan itu justru mengesankan bahwa pemerintah tak siap dalam menangani pandemi Covid-19.

"Dengan begitu patut, menduga bahwa serangan digital dimaksudkan seperti memberikan peringatan kepada media, khsusnya kepada media untuk berhenti bersikap (kritis), misalnya mempersoalkan hal-hal yang mungkin ingin dilakukan pemerintah di masa pandemi," jelas Manan.

Berdasarkan data dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pers, terdapat lima situs media massa yang menjadi korban peretasan. Dua di antaranya adalah Tempo.co dan Tirto.id.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Ade Armando: PSI Ini Seperti LSM yang Berubah Jadi Partai Politik

Ade Armando: PSI Ini Seperti LSM yang Berubah Jadi Partai Politik

Nasional
Kejagung Periksa Stafsus Johnny G Plate di Kasus Korupsi BTS 4G Bakti Kominfo

Kejagung Periksa Stafsus Johnny G Plate di Kasus Korupsi BTS 4G Bakti Kominfo

Nasional
Demokrat Dinilai Ambigu, Malu-malu Promosikan Anies, tapi Terus “Jual” AHY

Demokrat Dinilai Ambigu, Malu-malu Promosikan Anies, tapi Terus “Jual” AHY

Nasional
Keakraban Jokowi dan Anwar Ibrahim, Saling Sebut Sahabat dan Blusukan Bareng

Keakraban Jokowi dan Anwar Ibrahim, Saling Sebut Sahabat dan Blusukan Bareng

Nasional
Kala PKB Akan Evaluasi Koalisi dan Gerindra yang Menganggap Hal Itu Bukan Ancaman...

Kala PKB Akan Evaluasi Koalisi dan Gerindra yang Menganggap Hal Itu Bukan Ancaman...

Nasional
Candaan 'Koalisi Permanen' Sejumlah Menteri di Malaysia...

Candaan "Koalisi Permanen" Sejumlah Menteri di Malaysia...

Nasional
Langkah Pemerintah di Tengah Banyaknya Kasus TPPO

Langkah Pemerintah di Tengah Banyaknya Kasus TPPO

Nasional
Dinamika Pilpres dan Kontestasi Nir-Gagasan

Dinamika Pilpres dan Kontestasi Nir-Gagasan

Nasional
Serba-serbi Rakernas PDI-P: Kompaknya Mega-Jokowi dan Masuknya AHY di Bursa Cawapres Ganjar

Serba-serbi Rakernas PDI-P: Kompaknya Mega-Jokowi dan Masuknya AHY di Bursa Cawapres Ganjar

Nasional
18 Laporan Transaksi Mencurigakan Jadi Prioritas Satgas TPPU, Nilainya Rp 281,6 T

18 Laporan Transaksi Mencurigakan Jadi Prioritas Satgas TPPU, Nilainya Rp 281,6 T

Nasional
Nasdem dan Demokrat Memanas, Saling Balas soal Kapan Cawapres Anies Diumumkan

Nasdem dan Demokrat Memanas, Saling Balas soal Kapan Cawapres Anies Diumumkan

Nasional
BP2MI: Perlu Pemahaman Hukum yang Sama Berantasan Perdagangan Orang di ASEAN

BP2MI: Perlu Pemahaman Hukum yang Sama Berantasan Perdagangan Orang di ASEAN

Nasional
Mahfud Ingatkan Pejabat, Pengacara agar Tak Halangi Pengungkapan Pencucian Uang

Mahfud Ingatkan Pejabat, Pengacara agar Tak Halangi Pengungkapan Pencucian Uang

Nasional
2 Jenazah Pekerja Migran Dipulangkan Setiap Hari, Wapres: Kita Cegah PMI Ilegal

2 Jenazah Pekerja Migran Dipulangkan Setiap Hari, Wapres: Kita Cegah PMI Ilegal

Nasional
[POPULER NASIONAL] Kebuntuan Anies Baswedan | Blunder Prabowo Usulkan Proposal Damai Rusia-Ukraina

[POPULER NASIONAL] Kebuntuan Anies Baswedan | Blunder Prabowo Usulkan Proposal Damai Rusia-Ukraina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com