Meski demikian, isu kocok ulang kabinet ini sempat membuat sejumlah menteri galau. Sebab, ada kabar yang menyatakan bahwa para menteri tidak boleh keluar kota pada 22 Agustus.
Untuk itu, Pratikno mengingatkan para menteri untuk bekerja lebih keras dan tetap fokus.
Hal itu sebagaimana selalu ditegaskan oleh Presiden Joko Widodo agar para menteri dan jajarannya terus fokus bekerja untuk mengatasi krisis akibat pandemi Covid-19, serta memanfaatkan momentum ini untuk melakukan lompatan kemajuan.
"Rekan-rekan menteri yang diisukan akan di-reshuffle tolong untuk fokus pada tugas masing-masing, saling bersinergi. Karena saat ini rakyat Indonesia memerlukan kecepatan kerja pemerintah dan seluruh jajarannya dan juga dengan seluruh komponen bangsa agar kita segera keluar dari krisis," kata Pratikno.
Fokus kerja
Bukan kali ini saja wacana perombakan kabinet berhembus. Pada akhir Juni lalu, sempat beredar video rapat kabinet yang mempertontonkan kejengkelan Presiden Jokowi atas kinerja jajaran kabinetnya di dalam penanganan Covid-19.
Setelah video tersebut beredar luas, sejumlah lembaga survei pun melakukan jajak pendapat. Hasilnya, mayoritas responden yang disurvei empat lembaga yaitu Charta Politika, Indikator Politik, Litbang Kompas, serta Indonesia Political Opinion menilai bahwa perombakan kabinet perlu dilakukan.
Namun, senada dengan Mensesneg, Juru Bicara Presiden Jokowi, Fadjroel Rachman meminta, agar para menteri fokus bekerja mengatasi krisis yang tengah terjadi, alih-alih sibuk memikirkan soal kocok ulang kabinet.
Baca juga: Desakan Masyarakat agar Jokowi Me-reshuffle Kabinet dalam Survei 4 Lembaga
"Semua jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju sekarang hanya fokus bekerja keras menangani pandemi COVID-19 serta pemulihan dan transformasi ekonomi nasional. Sebab itu, tidak ada rencana reshuffle kabinet," kata Fadjroel seperti dilansir dari Antara, Minggu (23/8/2020).
Ia mengatakan, Presiden Jokowi selalu menekankan kecepatan dan inovasi kerja pemerintah dari pusat hingga daerah serta kolaborasi seluruh komponen bangsa agar bisa segera keluar dari krisis kesehatan dan krisis perekonomian.
Sesuai arahan tersebut, imbuh Fadjroel, jajaran kabinet diminta tetap fokus bekerja memanfaatkan momentum krisis untuk lompatan kemajuan dalam semua kegiatan di kementerian masing-masing.
"Sekali lagi, tidak ada reshuffle kabinet. Presiden Joko Widodo memerintahkan kepada para menteri agar tetap fokus bekerja, fokus menyelesaikan krisis, dan fokus membajak momentum krisis ini untuk melakukan lompatan kemajuan di segala bidang, melakukan reformasi fundamental sebagai prasyarat Indonesia maju," jelas Fadjroel.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.