Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesawat N250 Gatotkaca Dimuseumkan, Begini Sejarah Perjalanannya...

Kompas.com - 21/08/2020, 19:24 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan pesawat (fuselage) N250 Gatotkaca tiba di Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala (Muspusdirla), Yogyakarta, pukul 05.10 WIB, Jumat (21/8/2020).

Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsma TNI Fajar Adriyanto mengatakan, Muspusdirla menjadi tempat peristirahatan terakhir bagi pesawat yang digagas Presiden Indonesia ketiga, BJ Habibie itu.

Dalam keterangan tertulisnya pada Jumat, Fajar menyebut badan Pesawat N250 telah menempuh perjalanan darat sejauh 567 kilometer dari Bandung ke Yogyakarta.

"Melalui perjalanan yang sangat panjang, akhirnya Pesawat N250 Gatotkaca tiba di tempat peristirahatannya di Muspusdirla Yogyakarta. Perjalanan sang Gatot Kaca ini menempuh jarak kurang lebih 567 kilometer," kata Fajar.

Baca juga: BERITA FOTO: Jejak Akhir N-250 Sang Gatotkaca Kebanggaan Indonesia

Sesampainya di Yogyakarta, kata Fajar, pesawat yang pernah menjadi kebanggaan Indonesia pada 25 tahun lalu itu akan dijadikan monumen yang bisa dilihat masyarakat.

Pemerintah ingin masyarakat tahu bahwa Indonesia pernah mampu membuat pesawat terbang berteknologi canggih di masanya.

"Sebagai pertanda bahwa bangsa Indonesia mampu membuat pesawat terbang dengan teknologi canggih, yakni fly by wire," tutur Fajar.

Fajar juga bercerita soal sejarah Pesawat N250 Gatot Kaca.

Produksi N250 bermula saat PT Industri Pesawat Terbang Nurtanio (PT IPTN) mendapat tugas dari pemerintah saat itu untuk merancang bangun dan memproduksi sepenuhnya pesawat tersebut.

Proses rancang bangun pesawat pun dimulai. 

Fajar mengatakan, N-250 merupakan pesawat turboprop yang menggunakan teknologi mutakhir, antara lain fly by wire system, full glass cockpit with engine instrument and crew alerting system (EICAS), engine control with full autorithy digital engine control (FADEC).

Pesawat itu juga dilengkapi electrical power system with variable speed constant frequency (VSCF) generator yang biasa dipakai dalam pesawat tempur dan saat itu baru diterapkan pada B737-500.

Selain itu, desain struktur yang efisien dan kokpit yang lebih luas serta terbang lebih cepat dibandingkan dengan saingannya ATR 72 (Perancis), De Havilland-Q 400 (Kanada) dan MA60 (Cina).

Pada 1989 BJ Habibie memperkenalkan N-250 di Paris Airshow Le Bourget Paris.

Saat itu, dunia dibuat tercengang dengan pesawat N250 yang dirancang oleh putera-puteri Indonesia.

"Dengan publikasi tersebut, para pesaing N-250 begitu was-was. Ditambah dengan N250 menerapkan begitu banyak teknologi mutakhir serta sejumlah perusahaan penerbangan lokal telah memesan pesawat canggih tersebut," ujar Fajar.

Pada 1992, pemotongan material N250 memasuki tahap produksi ditandai dengan menekan spindle mesin computer numerical control machine (CNC) untuk melakukan pemotongan pertama material untuk bagian sayap di hanggar Fabrikasi (Aerostructure) oleh Direktur Utama IPTN, BJ Habibie.

Baca juga: Pesawat N250 Gatotkaca Karya BJ Habibie Akan Masuk Museum

Adapun komponen N250 yang pertama dibuat yaitu bagian sayap kiri atas berbahan baku aluminium alloy.

Pada 1994 disebut sebagai tahun kelahiran N-250 Gatotkaca.

Tepatnya pada 10 November 1994 prototipe N250 pertama berkapasitas 50 penumpang itu keluar dari hanggar (roll-out) dan ditarik 50 karyawan IPTN.

Penerbangan perdana

Fajar mengatakan, terdapat dua peristiwa penting bagi IPTN pada 1995.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ramai-ramai Ajukan Diri jadi Amicus Curiae Sengketa Pilpres ke MK, dari Megawati sampai Mahasiswa

Ramai-ramai Ajukan Diri jadi Amicus Curiae Sengketa Pilpres ke MK, dari Megawati sampai Mahasiswa

Nasional
Muhaimin Mengaku Belum Bertemu Dasco dan Prabowo Soal Posisi PKB ke Depan

Muhaimin Mengaku Belum Bertemu Dasco dan Prabowo Soal Posisi PKB ke Depan

Nasional
Kesimpulan yang Diserahkan Kubu Anies, Prabowo dan Ganjar dalam Sidang Sengketa Pilpres 2024 di MK

Kesimpulan yang Diserahkan Kubu Anies, Prabowo dan Ganjar dalam Sidang Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
'Amicus Curiae' Megawati

"Amicus Curiae" Megawati

Nasional
Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’  ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’ ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Nasional
Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Nasional
Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Nasional
Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Nasional
Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com