JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia merilis survei pemuka opini mengenai efek kepemimpinan dan kelembagaan dalam penanganan Covid-19 di Tanah Air.
Survei dilakukan salah satunya terkait dengan kebijakan pemerintah mengenai pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Hasil survei menunjukkan, 54,6 persen pemuka opini atau disebut sebagai kalangan elite ingin supaya PSBB dilanjutkan.
Kebijakan PSBB dinilai penting untuk menekan laju Covid-19 di Tanah Air.
"Mayoritas kalangan elite berpendapat PSBB sebaiknya dilanjutkan," kata Direktur Eksekutif Indikator Burhanuddin Muhtadi dalam konferensi pers virtual yang digelar Kamis (20/8/2020).
Baca juga: Wagub DKI: Denda Pelanggaran PSBB Terkumpul hingga Rp 2,8 Miliar
Sementara itu, sebanyak 43,4 persen elite menilai PSBB sudah cukup dan bisa dihentikan demi keberlanjutan ekonomi. Lalu, 2,0 persen elite tidak menjawab terkait hal ini.
Mengenai efektivitas PSBB, 55,2 persen elite menilai PSBB yang dierapkan di sejumlah provinsi dan kabupaten/kota sudah efektif.
Lalu, 37,2 persen elite menilai PSSB kurang efektif. Sedangkan 6,9 persen elite menganggap PSBB tak efektif sama sekali.
Dalam survei, para elite juga diminta memberikan skor pelaksanaan PSBB pada 10 provinsi.
Hasilnya, Sumatera Barat mendapat nilai paling baik dalam pelaksanaan PSBB dengan skor 67,0 dari 100.
"Sumatera Barat skornya paling tinggi. Jadi 0 sampai 100, 100 dianggap baik dalam pelaksanaan PSBB," ujar Burhanuddin.
Baca juga: Ini Pertimbangan Pemprov DKI Belum Hentikan PSBB Transisi meski Angka Positivity Rate Meningkat
Peringkat kedua ditempati oleh DKI Jakarta dan Jawa Barat yang sama-sama memperoleh skor 66,3. Menyusul selanjutnya Jawa Tengah dengan skor 65,8.
Peringkat selanjutnya ditempati oleh Riau dengan 62,3. Kemudian Sumatera Selatan mendapat skor 60,3.
Selanjutnya, Banten menempati posisi keenam dengan perolehan skor 60,1. Menyusul kemudian Papua dengan skor 59,8.
Sulawesi Selatan berada di peringkat 9 dengan perolehan skor 56,2. Sementara, di posisi akhir terdapat Jawa Timur dengan skor 53,9.
Untuk diketahui, survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia ini digelar selama awal Juli hingga awal Agustus 2020. Survei melibatkan 304 responden dari 20 kota di Tanah Air, yang seluruhnya merupakan pemuka opini atau opinion leader.
Baca juga: Wali Kota Lihat Warga Bekasi Anggap Kasus Covid-19 Tidak Ada Selama Pelonggaran PSBB
Karena tidak tersedianya data populasi pemuka opini, maka pemilihan responden tidak dilakukan secara acak. Responden dipilih secara purposif yang umumnya dijadikan rujukan oleh media, seorang pengamat kesehatan, pengamat sosial politik, tokoh organisasi masyarakat, LSM, hingga pengusaha.
Mereka di antaranya adalah dokter spesialis paru Erlina Burhan, Ketua PP Muhammadiyah Busyro Muqoddas, Rektor UGM Panut Mulyono, Rektor ITB Kadarsah Suryadi, Rektor UI Pandji Soerachman, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, seniman Butet Kertarejasa, dan ratusan nama-nama besar lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.