JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) Dedi Hardianto mengatakan, dalam tahun politik seperti Pilkada 2020, kapasitas tokoh-tokoh buruh kerap dimanfaatkan.
Dedi menjelaskan, pemanfaatan kapasitas ini apabila dalam serikat buruh memiliki tokoh yang berpengaruh dan bisa meningkatkan dukungan bagi calon kepala daerah.
Baca juga: RUU Cipta Kerja Atur Libur Hanya Sehari Per Pekan, Kelompok Buruh: Mirip Perbudakan
"Buruh masuk dalam tahun politik masuk dalam kapasitas dimanfaatkan, dalam artian, ada serikatnya ada tokoh buruhnya, apabila tokoh buruhnya kuat sangat mempengaruhi untuk mendulang suara," kata Dedi dalam diskusi secara virtual bertajuk 'Menakar Hak Buruh di Pilkada 2020," Rabu (19/8/2020).
"Jadi terkait Pilkada, buruh suaranya di tahun politik signifikan dan mempengaruhi," sambungnya.
Dedi mengatakan, dalam memberikan dukungan, serikat buruh akan melihat rekam jejak pasangan calon untuk kemudian menyampaikan aspirasi buruh.
Baca juga: Komisi IV Berharap Buruh Tani Dapat Bantuan Rp 600.000 Seperti Karyawan
"Kita ketika dukung mendukung akan mencari kepala daerah yang mau maju track recordnya bagaimana, lalu kita ketemu dan kita sampaikan poin-poin kebijakan perburuhan," ujarnya.
Lebih lanjut, Dedi mengatakan, dukungan yang diberikan serikat buruh kepada calon kepala daerah hanya sebatas menitipkan aspirasi dan berharap partai-partai politik pendukung pasangan calon kepala daerah tersebut memiliki konsen terhadap isu buruh.
"Kami masih perlu konsolidasi bagaimana ke depan untuk memperjuangkan buruh itu harus ada partai yang konsen pada pekeja buruh ini," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.