JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, generasi muda Indonesia patut berkaca pada Korea Selatan.
Generasi muda di Korea Selatan sangat mencintai budayanya. Bahkan, kecintaan itu membuat salah satu produk budayanya, yakni K-pop, bisa mendunia.
"Kita lihat seperti Korea, negara yang menurut saya dibandingkan Indonesia kan besaran Indonesia. Tapi melalui K-pop, bisa membanggakan negaranya, bahkan bisa mempengaruhi dunia," ujar Trenggono dalam wawancara dengan Radio Elshinta, Rabu (19/8/2020).
Wahyu mengatakan, demi mendorong rasa cinta generasi muda kepada budaya bangsa Indonesia, pemerintah pun membuat program bela negara.
Baca juga: Gara-gara Kena Prank Fans K-Pop, Manajer Kampanye Trump Didepak
Program ini sekaligus merespons derasnya arus budaya dari negara luar yang masuk ke Indonesia sehingga seringkali mengikis karakter asli orang Indonesia.
Salah satu hal yang dituju dari program bela negara itu adalah mencintai produk lokal dibandingkan produk luar negeri.
"Karena mencintai Indonesia itu kan tidak hanya (bilang) saya cinta Indonesia, tapi perilaku juga. Misalnya saya punya uang, bagaimana saya membeli pakaian, beli sapatu dan sebagainya dari produk Indonesia," kata Trenggono.
"Bagaimana kalau saya makan buah mangga, saya enggak mau makan buah impor, saya pengen makan buah Indonesia. Ini juga menjadi bagian dari cinta kepada bangsa. Karena kalau tidak, nanti kita akan menjadi objek bagi bangsa lain," lanjut dia.
Baca juga: Wamenhan Sebut Beli Produk Lokal Termasuk Bela Negara
Trenggono melanjutkan, ideologi atau budaya dari luar bangsa dapat dipersepsikan sebagai bentuk penjajahan baru.
Penjajahan saat ini tidak melulu berbentuk serangan militer, melainkan juga bisa berbentuk invasi budaya.
"Sebenarnya dalam satu kehidupan itu kita harus waspada. Misalnya musik-musik Indonesia tidak mendapatkan tempat, lalu kemudian dibanjiri dengan musisi-musisi dari luar, itu serangan," kata Trenggono.
"Jadi, serangan itu bukan melulu seperti militer, misalnya pesawat tempur perang dengan senjata, bukan. Serangan macam-macam. Melalui media sosial juga bisa," lanjut dia.
Baca juga: Kampanye Trump Kena Prank Penggemar K-Pop, Apa Motifnya?
Saat ini, program bela negara masih dalam tahap pembahasan dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Namun rencananya, program bela negara akan disiapkan untuk beberapa tingkatan pendidikan. Mulai dari universitas, sekolah menengah atas, menengah dan sekolah dasar, bahkan untuk usia dini.
Orangtua juga akan dilibatkan dalam program ini.
"Misal memberikan dongeng-dongeng sebelum tidur kepada putra-putrinya, ditemani tidur kemudian didongengkan tentang Indonesia, bagaimana sejarah Indonesia, bagaimana budaya Indonesia," tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.