JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Pakar Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Budi Santoso mengatakan, penggunaan sarung tangan dalam bentuk apapun kurang efektif mencegah penularan Covid-19.
Dia menekankan, pemakaian masker merupakan pencegahan paling utama yang dapat dilakukan oleh masyarakat.
“Untuk masyarakat, sebenarnya yang paling penting itu adalah penggunaan masker. Untuk alat pelindungan yang lain, misalnya seperti sarung tangan, saya rasa itu tidak diperlukan," ujar Budi sebagaimana dikutip dari siaran pers Satgas Penanganan Covid-19, Rabu (19/8/2020).
Budi mencontohkan, ketika individu menggunakan sarung tangan medis (surgical gloves), Virus Corona yang ada di tangan itu akan tetap menempel pada barang-barang yang lain
Baca juga: Penggunaan Sarung Tangan Bukan Protokol Utama Cegah Covid-19
Sehingga, penggunaan sarung tangan tidak serta-merta memutus rantai penularan Covid-19.
Sementara itu, kata Budi, penggunaan sarung tangan tetap harus diterapkan untuk beberapa jenis pekerjaan yang membutuhkan higienitas tinggi.
Bagi masyarakat yang memerlukan penggunaan sarung tangan untuk keperluan pekerjaan, bisa mengganti penggunaan surgical gloves dengan sarung tangan plastik.
“Untuk beberapa pekerjaan yang di masyarakat, yang memang harus menuntut higienitas yang tinggi, bisa menggunakan sarung tangan plastik, bukan surgical gloves yang biasanya (terbuat) dari latex. Karena itu memang kegunaannya untuk tenaga medis di rumah sakit,” jelasnya.
Baca juga: [KLARIFIKASI] Benarkah Petugas Rapid Test Jarang Ganti Sarung Tangan dan Berisiko Tularkan Covid-19?
Menurutnya hal tersebut perlu dilakukan oleh masyarakat untuk menghindari menipisnya suplai alat pelindung diri (APD) untuk para tenaga medis seperti yang terjadi pada saat awal pandemi berlangsung.
“Bayangkan bila surgical gloves itu digunakan masyarakat, stok-nya pasti akan berkurang. Seperti pada saat awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia, di mana stok masker berkurang," tutur Budi.
"Nah, itu bisa terjadi lagi pada surgical gloves bila semua orang akhirnya menggunakan itu,” tambahnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.