Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

143.043 Kasus Covid-19 di Indonesia dan Belum Ditemukannya Obat Spesifik untuk Penyembuhan

Kompas.com - 19/08/2020, 06:04 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan Covid-19 memperlihatkan bahwa jumlah kasus penyakit akibat virus corona di Indonesia terus bertambah.

Penambahan kasus Covid-19 memperlihatkan bahwa penularan virus corona masih terjadi di masyarakat hingga saat ini, Selasa (18/8/2020).

Data pemerintah hingga pukul 12.00 WIB, Selasa, memperlihatkan ada 1.673 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Penambahan itu menyebabkan kini secara akumulatif ada 143.043 kasus Covid-19 di Tanah Air, terhitung sejak diumumkannya pasien pertama pada 2 Maret 2020.

Informasi ini disampaikan Satgas Covid-19 melalui situs Covid19.go.id, yang diperbarui pada Selasa sore.

Baca juga: Kasus Covid-19 Tembus Angka 1.000, Ini Kata Wali Kota Malang

Adapun 1.673 kasus baru Covid-19 itu didapatkan setelah pemerintah melakukan pemeriksaan 14.371 spesimen dalam sehari. Sementara itu, sampelnya diambil dari 12.409 orang.

Secara total, pemerintah sudah melakukan pemeriksaan 1.915.039 spesimen dari 1.081.354 orang yang diambil sampelnya.

Artinya, satu orang bisa menjalani pemeriksaan spesimen lebih dari satu kali.

Sebaran kasus baru

Berdasarkan data tersebut, kasus baru pasien konfirmasi positif Covid-19 tersebar di 28 provinsi.

Dari data tersebut, tercatat lima provinsi dengan penambahan kasus baru tertinggi, kelimanya yakni DKI Jakarta (513 kasus baru), Jawa Timur (312 kasus baru), Sumatera Utara (130 kasus baru), Jawa Tengah (118 kasus baru) dan Kalimantan Timur (93 kasus baru).

Baca juga: Positif Covid-19, Istri di Surabaya Hampir Diceraikan Suami

Sementara itu, penularan Covid-19 secara keseluruhan hingga saat ini terjadi di 484 kabupaten/kota yang berada di 34 provinsi.

Selain itu, ada enam provinsi yang tidak terdapat kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Keenam provinsi itu adalah Jambi, Kalimantan Utara, Kepulauan Riau, Lampung, Papua dan NTT.

Pasien sembuh dan meninggal dunia

Akan tetapi, data Satgas Covid-19 juga memperlihatkan kabar duka dengan masih adanya penambahan pasien Covid-19 yang meninggal dunia.

Dalam periode 17 - 18 Agustus 2020, diketahui ada 70 pasien Covid-19 yang tutup usia.

Dengan demikian, angka kematian pasien Covid-19 mencapai 6.277 orang.

Selain itu, diketahui pula bahwa ada 78.394 orang yang saat ini berstatus suspek.

Baca juga: Kapuskes TNI Sebut Obat untuk Pasien Covid-19 di RSD Wisma Atlet Sesuai Standar Kedokteran

Data pemerintah memperlihatkan harapan dengan semakin banyaknya pasien Covid-19 yang sembuh.

Dalam sehari, ada penambahan 1.848 pasien Covid-19 yang sembuh.

Mereka dinyatakan sembuh setelah pemeriksaan dengan metode polymerase chain reaction (PCR) memperlihatkan hasil negatif virus corona.

Dengan demikian, total pasien Covid-19 yang sembuh dan tidak lagi terinfeksi virus corona mencapai 96.306 orang.

Belum ada obat spesifik untuk sembuhkan Covid-19

Sementara itu, Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 Kemenristek/BRIN Ali Ghfron Mukti mengatakan belum ada satu pun obat spesifik yang bisa diklaim sebagai obat penyembuh Covid-19.

Ali menuturkan, pemerintah masih melakukan penelitian dan pengembangan untuk menciptakan vaksin Covid-19.

Baca juga: Satgas Covid-19 Sebut Rapid Test Masih Diperlukan Meski Tak Akurat

"Di dalam konsorsium itu belum satu pun yang bisa dikatakan inilah obat spesifik ya (Covid-19). Khusus untuk Covid-19, termasuk imunomodulator yang sedang kita kembangkan kemarin sudah mulai dibuka ya yang di (rumah sakit) Wisma Atlet, itu kita juga masih dalam proses," kata Ali melalui telekonferensi dalam diskusi di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (18/8/2020).

Begitu juga dengan terapi yang diharapkan bisa membantu proses penyembuhan.

Di antaranya seperti terapi plasma darah konvalensen serta terapi stem cell, yakni dengan mengganti jaringan paru-paru yang rusak.

"Jadi jaringan paru yang sudah rusak itu bisa kita berikan stem cell, kemudian diganti jaringannya dengan yang baru. Dan ini sudah terbukti di beberapa pasien yang kita amati atau diteliti," ujarnya.

"Jadi terakhir kita tidak hanya berhenti pada pencegahan, tapi juga obat tadi yang kita bahas," ucap dia.

Baca juga: 10 Negara di Asia dengan Kasus Covid-19 Harian Terbanyak, Indonesia Nomor 5

Pernyataan tersebut didukung oleh Anggota Komite Nasional Penilai Obat Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Anwar Santoso.

Menurutnya, sampai saat ini belum ada pernyataan resmi terkait adanya obat spesifik yang efektif serta aman untuk Covid-19.

“Saya setuju dengan pendapat dari Gufron, bahwa sampai sekarang belum ada satu statement yang menyatakan bahwa ini ada obat yang manjur dan aman untuk Covid-19. Semuanya dalam masih dalam fase uji klinik,” ujar Anwar.

Bahkan menurut Anwar, badan kesehatan dunia (WHO) yang bertindak sebagai koordinator kesehatan umum internasional pun tidak menyatakan satu statement yang resmi ada obat yang direkomendasikan untuk dipakai atau aman tapi masih dalam status uji klinik.

Terkait dengan banyaknya pernyataan mengenai berbagai obat herbal yang dianggap mumpuni dalam penyembuhan Covid-19, menurut Anwar obat-obatan tersebut tetap memerlukan uji klinis sehingga aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat dan dapat memberikan nilai saintifik serta nilai sosial yang terjamin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Respons Anies Usai Prabowo Berkelakar soal Senyuman Berat dalam Pidato sebagai Presiden Terpilih

Respons Anies Usai Prabowo Berkelakar soal Senyuman Berat dalam Pidato sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Usai Puja-puji Pers, Prabowo Tiadakan Sesi Tanya Jawab Wartawan

Usai Puja-puji Pers, Prabowo Tiadakan Sesi Tanya Jawab Wartawan

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Kekayaan Prabowo Capai Rp 2 Triliun

Jadi Presiden Terpilih, Kekayaan Prabowo Capai Rp 2 Triliun

Nasional
Soal Target Penurunan Stunting Jadi 14 Persen, Jokowi: Saya Hitung Ternyata Tidak Mudah

Soal Target Penurunan Stunting Jadi 14 Persen, Jokowi: Saya Hitung Ternyata Tidak Mudah

Nasional
Resmi Jadi Wapres Terpilih Pilpres 2024, Gibran Punya Harta Rp 25,5 M

Resmi Jadi Wapres Terpilih Pilpres 2024, Gibran Punya Harta Rp 25,5 M

Nasional
Momen Anies Baswedan Pamitan dengan Satgas Pengamanan yang Mengawalnya Selama Pilpres...

Momen Anies Baswedan Pamitan dengan Satgas Pengamanan yang Mengawalnya Selama Pilpres...

Nasional
Titiek Soeharto Tersipu Saat Ditanya Kemungkinan Dampingi Prabowo

Titiek Soeharto Tersipu Saat Ditanya Kemungkinan Dampingi Prabowo

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Terima Kasih ke Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Terima Kasih ke Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Nasional
Ceritakan Pengalaman Kunjungi Berbagai RSUD, Jokowi: Alatnya Puluhan Miliar, tapi Ruangannya Payah...

Ceritakan Pengalaman Kunjungi Berbagai RSUD, Jokowi: Alatnya Puluhan Miliar, tapi Ruangannya Payah...

Nasional
DPP PKB Gelar Karpet Merah Menyusul Kabar Rencana Kedatangan Prabowo

DPP PKB Gelar Karpet Merah Menyusul Kabar Rencana Kedatangan Prabowo

Nasional
Momen Prabowo Guncangkan Badan Anies Sambil Tertawa Usai Jadi Presiden Terpilih

Momen Prabowo Guncangkan Badan Anies Sambil Tertawa Usai Jadi Presiden Terpilih

Nasional
Prabowo: Saya Akan Berjuang untuk Seluruh Rakyat, Termasuk yang Tidak Memilih Saya

Prabowo: Saya Akan Berjuang untuk Seluruh Rakyat, Termasuk yang Tidak Memilih Saya

Nasional
PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Nasional
Singgung Debat Capres yang Panas, Prabowo: Kita Tetap Satu Keluarga Besar

Singgung Debat Capres yang Panas, Prabowo: Kita Tetap Satu Keluarga Besar

Nasional
Sapa Anies-Muhaimin, Prabowo: Saya Pernah di Posisi Anda, Senyuman Anda Berat Sekali

Sapa Anies-Muhaimin, Prabowo: Saya Pernah di Posisi Anda, Senyuman Anda Berat Sekali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com