Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei SMRC: Belum Semua Warga Miliki Akses Internet untuk Belajar "Online"

Kompas.com - 18/08/2020, 21:27 WIB
Irfan Kamil,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei lembaga riset Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan, belum seluruh masyarakat dapat menjangkau akses internet untuk melakukan pembelajaran secara daring atau online.

Sebesar 24 persen dari 2.201 responden menyatakan tidak memiliki akses internet.

"Belum semua warga memiliki akses internet, yang memiliki akses internet sekitar 76 persen, dan yang tidak memiliki akses internet sekitar 24 persen," kata Manajer Kebijakan Publik Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Tati D Wardi dalam rilis survei SMRC, Selasa (18/8/2020).

Baca juga: Survei SMRC: Sebagian Besar Pelajar Alami Gangguan Saat Belajar Online

“Dari yang memiliki akses internet hampir semuanya 95,1 persen mengakses internet lewat hp/smartphone, ada sekitar 25,5 pesen warga yang mengakses internet lewat laptop,” tutur dia.

Lebih lanjut Tati menuturkan, 87 persen dari responden yang berstatus pelajar/mahasiswa mengaku mengalami belajar atau kuliah secara online.

Dari data tersebut 92 persen di antaranya mengaku merasa memiliki masalah dengan metode belajar online.

"Jawaban mereka, 92 persen sangat atau cukup banyak terganggu dengan belajar online," kata Tati.

Baca juga: SMRC: Mayoritas Belajar Online Pakai Ponsel, tapi Ada yang Tak Bisa Akses Internet

Adapun, dari 92 persen itu, rinciannya adalah 25 persen mengalami sangat banyak gangguan dan 67 persen mengaku cukup banyak gangguan.

Hanya 8 persen dari responden yang mengikuti belajar online mengaku mengalami sedikit gangguan. Sedangkan, tidak ada atau 0 persen responden yang mengaku tidak memiliki gangguan.

Sementara, 13 persen pelajar/mahasiswa yang menjadi responden, mengaku tidak mengalami pembelajaran jarak jauh.

Mereka tidak perlu belajar online karena sejumlah alasan, antara lain karena tetap datang ke sekolah/kampus, hingga ada juga yang sekolah/kampusnya diliburkan.

"Ada 60 persen datang ke sekolah atau kampus, ada 29 persen mengaku sekolah atau kampus diliburkan," tutur dia.

Selain itu, 11 persen tidak bersedia menjawab dan mengaku tidak tahu.

Baca juga: Survei SMRC: 54 Persen Warga Tak Setuju Anggapan Investasi Asing Berdampak Positif pada Ekonomi

Survei SMRC tentang pendidikan online di masa Covid-19 ini dilakukan sejak 5 sampai 8 Agustus 2020.

Sampel ditentukan secara acak dari sampel yang telah disurvei sebelumnya, yaitu warga negara Indonesia berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah.

Margin of error diperkirakan sekitar 2.1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

Nasional
Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

Nasional
Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Nasional
Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Nasional
Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Nasional
Zulhas Sebut Tak Ada Tim Transisi, Prabowo Mulai Kerja sebagai Presiden Terpilih

Zulhas Sebut Tak Ada Tim Transisi, Prabowo Mulai Kerja sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Menyoal Tindak Lanjut Pelanggaran Pemilu yang Formalistik ala Bawaslu

Menyoal Tindak Lanjut Pelanggaran Pemilu yang Formalistik ala Bawaslu

Nasional
PDI-P Sebut Jokowi dan Gibran Tak Lagi Kader, Zulhas: Sudah Ada Rumahnya, PAN ...

PDI-P Sebut Jokowi dan Gibran Tak Lagi Kader, Zulhas: Sudah Ada Rumahnya, PAN ...

Nasional
Saksi Sebut Pemenang Lelang Proyek Tol MBZ Sudah Diatur

Saksi Sebut Pemenang Lelang Proyek Tol MBZ Sudah Diatur

Nasional
PAN Prioritaskan Kader Sendiri untuk Maju Pilkada 2024

PAN Prioritaskan Kader Sendiri untuk Maju Pilkada 2024

Nasional
Jokowi Tinjau Pasar Tumpah Mamasa, Cek Harga dan Berencana Bangun Pasar Baru

Jokowi Tinjau Pasar Tumpah Mamasa, Cek Harga dan Berencana Bangun Pasar Baru

Nasional
PKS: Selamat Bertugas Prabowo-Gibran

PKS: Selamat Bertugas Prabowo-Gibran

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Punya PR Besar karena Kemenangannya Dibayangi Kontroversi

Pengamat: Prabowo-Gibran Punya PR Besar karena Kemenangannya Dibayangi Kontroversi

Nasional
Kementerian KP Gandeng Kejagung Implementasikan Tata Kelola Penangkapan dan Budi Daya Lobster 

Kementerian KP Gandeng Kejagung Implementasikan Tata Kelola Penangkapan dan Budi Daya Lobster 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com