Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan Duanyam Bangun Pemerataan Kewirausahaan di Tengah Pandemi...

Kompas.com - 18/08/2020, 08:52 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Duanyam, sebuah perusahaan social entrepreneurship asal Nusa Tenggara Timur terus melanjutkan petualangannya guna mencetak masyarakat yang mempunyai keahlian kewirausahaan di tengah pandemi Covid-19.

Duanyam mempunyai misi untuk memberikan pendidikan kewirausahaan terhadap masyarakat pelosok di wilayah Indonesia Timur.

Misi tersebut terus dilanjutkan kendati pandemi tengah menyergap Tanah Air.

"Tahun ini dengan pandemi tantangannya justru jadi jauh lebih berbeda. Salah satu tantangan yang membuat Duanyam di daerah-daerah terpencil di Indonesia Timur itu adalah akses terhadap informasi," ujar Co-Founder Duanyam, Hanna Keraf dalam acara PolitikFest yang ditayangkan di kanal Youtube KompasTV, Senin (17/8/2020) malam.

Baca juga: Luasnya Indonesia Jadi Tantangan Kewirausahaan Sosial

Dalam upaya pemerataan pembangunan di Indonesia, akses informasi menjadi sangat krusial bagi Duanyam.

Akses informasi itu pula yang menjadi ujian bagi Duanyam untuk terus konsisten memberikan peluang bagi putra daerah mendapat pengetahuan kewirausahaan.

Keterbatasan akses informasi itu misalnya adalah warga yang ternyata tidak memiliki paket data untuk mengakses internet.

Di mana, kelas-kelas online intens diselenggarakan Duanyam sebagai pengganti bertatap muka langsung.

Baca juga: Di Asia, Kewirausahaan Sosial Fokus pada Warga Miskin

Bagi Duanyam, internet menjadi salah satu opsi untuk tetap memberikan pendidikan kepada masyarakat.

Mengingat, pandemi memaksa Duanyam tak bisa berjumpa langsung dengan masyarakat.

Salah satu keterbatasan akses informasi itu dirasakan oleh masyarakat di salah satu daerah di Nusa Tenggara Timur.

Warga di daerah tersebut menjadi salah satu sasaran Duanyam untuk memberikan pemerataan pengetahuan mengenai kewirausahaan.

Baca juga: Kewirausahaan Sosial Penting untuk Kesetaraan Perempuan

Keterbatasan informasi itu pula yang menjadi makna tersendiri bagi Duanyam dalam memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan ke-75 Republik Indonesia.

Hanna menuturkan, makna kemerdekaan saat ini adalah negara perlu memberikan pemerataan akses informasi.

Dengan pemerataan tersebut, maka pihaknya juga bisa ikut andil dalam pembangunan pemerintah, terutama dalam aspek pemerataan pengetahuan kewirausahaan.

"Makna (kemerdekaan) adalah seandainya kesempatan penyebaran informasi bagi anak muda Indonesia itu jauh lebih merata, saya rasa akan jauh lebih mudah untuk sosial entrepreneurship seperti Duanyam untuk bisa membantu pemerintah membangun Indonesia yang lebih merata pembangunannya," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’  ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’ ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Nasional
Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Nasional
Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Nasional
Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Nasional
Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com