Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peserta Upacara Virtual di Istana Pecahkan Rekor Muri

Kompas.com - 17/08/2020, 17:08 WIB
Ihsanuddin,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretariat Presiden Kementerian Sekretariat Negara menerima penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (Muri) atas pelaksanaan upacara peringatan HUT ke-75 RI yang diikuti peserta dengan jumlah terbanyak secara daring.

Penghargaan diserahkan Pendiri MURI Jaya Suprana secara simbolik oleh perwakilan Muri kepada Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono.

"Dengan ini secara resmi Muri menganugerahkan piagam penghargaan kepada Sekretariat Presiden Kementerian Sekretariat Negara atas penyelenggaraan rekor sebagai pemrakarsa dan penyelenggara upacara peringatan HUT kemerdekaan secara daring oleh peserta terbanyak," ujar Jaya melalui video conference yang ditayangkan akun YouTube Sekretariat Presiden, Senin (17/8/2020).

Baca juga: Saat Cucu Jusuf Kalla Menyelonong Ikut Upacara Virtual Detik-detik Proklamasi

Pihak Istana Kepresidenan diketahui menyediakan kuota sebanyak 17.845 bagi masyarakat untuk mengikuti upacara.

Jaya Suprana mengklaim peserta upacara terbanyak ini bukan hanya memecah rekor di Indonesia namun juga di dunia.

Menurut dia, baru kali ini ada pelaksanaan upacara kemerdekaan yang diikuti peserta dengan jumlah mencapai belasan ribu.

"Piagam penghargaan rekor ini bukan hanya Indonesia, tapi juga rekor dunia karena belum pernah penyelenggaraan acara kemerdekaan negara lain diselenggarakan secara daring," kata dia.

Baca juga: Hal yang Berbeda dari Upacara HUT RI di Istana Tahun Ini...

Sementara itu, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono menyampaikan ucapan terima kasih atas penghargaan yang diberikan.

Heru mengatakan, pihaknya telah menyiapkan puluhan orang untuk memandu peserta yang mengikuti upacara secara daring.

"Kami jajaran Setpres mengucapkan terima kasih. Di sini ada 60-70 putra putri yang kami pilih jadi host untuk memandu acara kenaikan maupun penurunan bendera secara daring," ucap Heru.

Upacara peringatan 17 Agustus tahun ini digelar secara terbatas di Istana Negara, Jakarta lantaran pandemi covid-19. Upacara hanya diikuti pejabat terbatas, termasuk Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

Sementara pejabat lain maupun masyarakat umum yang biasanya dapat hadir langsung kali ini hanya mengikuti upacara secara virtual.

Baca juga: Ditemani Cucu, SBY Ikuti Upacara Virtual HUT ke-75 RI di Istana dari Cikeas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Nasional
Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto, Prabowo: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto, Prabowo: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com