Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko PMK Sebut Buta Huruf Modern Jadi Tantangan Indonesia

Kompas.com - 16/08/2020, 10:29 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, saat ini buta huruf modern menjadi tantangan yang dihadapi Indonesia dan dunia.

Ia mengatakan, buta huruf modern atau iliterasi modern terjadi di tengah kemudahan mengakses informasi secara digital dengan adanya internet.

Muhadjir mengatakan, penyebab buta huruf modern itu dikarenakan seseorang tidak mau atau tidak mampu mengelelola informasi yang diterimanya.

"Dengan informasi yang melimpah, justru masyarakat menjadi malas menyerap informasi secara menyeluruh.

Baca juga: Buta Huruf, Begini Cara Pak Tile dan Pak Bendot Baca Skenario Si Doel Anak Sekolahan

"Itulah yang disebut dengan buta huruf modern, bukan karena tidak bisa baca atau tulis," ujar Muhadjir, dalam webinar 'Persiapan Perpustakaan dalam Menghadapi Pendidikan Jarak Jauh' yang diselenggarakan Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Muhammadiyah-Aisyiyah, dikutip dari situ resmi Kemenko PMK, Minggu (16/8/2020).

Menurut Muhadjir, saat ini terdapat dua tipe iliterasi di era modern, yaitu urban iliterasi dan rular iliterasi.

Urban Iliterasi atau buta huruf perkotaan adalah karakteristik iliterasi modern, yakni informasi melimpah ruah tetapi gagal menangkap informasinya secara menyeluruh.

Contohnya, kata mantan menteri pendidikan dan kebudayaan, seseorang yang membaca berita hanya judul atau membaca buku cuma kesimpulannya.

"Informasi supervisial, terpenggal. Ini sangat berbahaya," kata Muhadjir.

Sementara itu, rural iliterasi atau buta huruf desa, kata dia, diakibatkan oleh terbatasnya akses informasi.

Misalnya terjadi di wilayah desa terpencil yang minim informasi dari dunia luar sehingga membuat informasi yang diterima mereka tak berjalan baik.

Baca juga: Enggan Kasasi, Nenek Buta Huruf Korban Penipuan Tanah di Depok Hanya Mau Sertifikatnya Kembali

"Keduanya sangat berbahaya karena bisa menimbulkan misinformasi. Tantangan teknologi informasi di era modern bukan jadi pemerataan informasi justru menjadi menumpuk, sedangkan yang tidak mendapatkan akses semakin tertinggal," kata dia.

Adanya ketimpangan tersebut, kata dia, harus disiasati dengan regulasi terkait pemerataan informasi.

Sebab jika dibiarkan, kata dia, maka masyarakat desa yang tertinggal akan semakin tertinggal dengan masyarakat perkotaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com