JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi I DPR Meutya Viada Hafid mengatakan, pihaknya mendukung langkah Badan Intelijen Negara (BIN), TNI AD, Polri dan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya untuk menindaklanjuti hasil uji klinis kandidat obat Covid-19.
Temuan tersebut, kata Meutya, akan menjadi lebih membanggakan karena Indonesia akan memperingati HUT ke-75 pada Senin (17/8/2020).
"Dua hari lagi kita akan memperingati HUT RI ke 75 dan hari ini saya hadir bersama teman-teman Komisi I Pak Sukamta dan Pak Bobi. Pertama, kami terharu melihat hasil karya anak bangsa yang insya Allah menjadi salah satu obat Covid-19 temuan pertama di dunia," ujar Meutya, dilansir dari Antara, Minggu (16/8/2020).
Oleh karena itu, kata dia, DPR pun mendukung dan mengapresiasi hasil temuan yang telah diuji klinis fase 3 tersebut untuk ditindaklanjuti.
Baca juga: Jangan Asal Konsumsi Obat Tradisional, Ada 4 Cara Memastikan Keamanannya
Ia mengatakan, temuan ini merupakan karya anak bangsa, sehingga dukungan, apresiasi, dan kesempatan penuh harus diberikan kepada pihak yang terlibat, termasuk Unair dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
"Kita tidak mungkin terus menerus bersembunyi dari Covid-19. Kita harus terus melawan bersama-sama dengan cara-cara, protokol kesehatan, termasuk dengan temuan obat baru yang insya Allah bermanfaat bagi bangsa dan negara," kata dia.
Adapun Unair bekerja sama BIN, TNI AD, dan Polri untuk menyelesaikan penelitian obat baru bagi pasien Covid-19 yang dirawat tanpa ventilator.
Penelitian obat tersebut merupakan kombinasi dari beberapa jenis obat.
Dalam konferensi pers di BNPB pada 12 Juni 2020 lalu, pihak Unair menyebutkan ada lima kombinasi obat yang tengah diteliti.
Kelima kombinasi obat itu, pertama yakni kombinasi Lopinafir, Ritonavir, dan Azithromycin.
Kedua, kombinasi Lopinafir, Ritonavir, dan Doksisiklin. Ketiga, kombinasi Lopinafir, Ritonavir, Klaritromisin.
Keempat, kombinasi Hidroksiklorokuin dan Azithromycin. Kemudian kelima, kombinasi Hidroksiklorokuin dan Doksisiklin.
Sementara itu, Sestama BIN Komjen Pol Bambang Sunarwibowo mengatakan, kerja sama penelitian obat tersebut diharapkan akan menurunkan angka kematian akibat Covid-19.
"Kami bekerja sama dengan Unair agar bisa segera menemukan obat ini sehingga diharapkan adanya penurunan angka kematian dari Covid-19," ujar Bambang.
Namun dalam pelaksanaannya, kata dia, beberapa tahapan perlu dilewati agar obat tersebut dapat diproduksi dan diedarkan.
Salah satunya adalah melalui proses uji klinis agar sesuai dengan yang dipersyaratkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Baca juga: TNI AD Terima Laporan Hasil Uji Klinis Obat Anticovid-19, Diklaim Ampuh 90 Persen
Proses uji klinis tersebut diharapkan bisa lebih cepat dengan kerja sama yang dilakukan dengan TNI AD.
Lebih jauh ia mengatakan, penemuan obat Covid-19 di Indonesia dilatarbelakangi dampak pandemi yang menggoyang banyak sektor. Tidak hanya kesehatan, tetapi juga sosial dan ekonomi.
"Yang terpenting, bagaimana bisa menemukan obat dan vaksinnya, dalam kaitan pencegahan dengan vaksin dan penyembuhan kaitannya dengan obat," ucap dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.