JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, pada tahun 2021 pemerintah berkomitmen meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan.
Salah satu caranya adalah dengan menargetkan nilai tukar petani (NTP) dan nilai tukar nelayan (NTN) sebesar 102-104.
"Pemerintah berkomitmen meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan dengan menargetkan NTP dan NTN sebesar 102-104 pada tahun 2021," ujar Jokowi dalam pidato penyampaian keterangan pemerintah atas Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2021 di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Jumat (14/8/2020).
Baca juga: Jokowi: Pandemi Covid-19 Menunjukkan Infrastruktur Digital Sangat Penting
Komitmen tersebut juga dibentuk dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan pemerintah.
Pada tahun 2021, kata dia, pemerintah menganggarkan sebanyak Rp 104,2 triliun untuk ketahanan pangan.
Jokowi mengatakan, penganggaran tersebut diarahkan untuk mendorong beberapa hal.
"Untuk ketahanan pangan tahun 2021 dianggarkan sekitar Rp 104,2 triliun yang diarahkan untuk mendorong produksi komoditas pangan dengan membangun sarana prasarana dan penggunaan teknologi," kata dia.
Baca juga: Jokowi: Anggaran Infrastruktur 2021 Rp 414 Triliun untuk Pulihkan Ekonomi
Selain itu, anggaran tersebut juga diperuntukkan bagi revitalisasi sistem pangan nasional.
Salah satu cara revitalisasi yang akan dilakukan adalah dengan memperkuat korporasi petani dan nelayan.
"Termasuk distribusi pangan serta pengembangan kawasan pangan berskala luas (food estate) untuk meningkatkan produktivitas pangan," ucap dia.
Adapun pada RAPBN tahun 2021, pemerintah mengalokasikan anggaran sekitar Rp 356,5 triliun untuk pemulihan ekonomi.
Anggaran tersebut difokuskan pada pemulihan ekonomi nasional di berbagai sektor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.