JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyampaikan besaran anggaran kesehatan di R-APBN 2021 sebesar 6,2 persen atau Rp 169,7 triliun.
Hal itu disampaikan Presiden dalam pidato nota keuangan di Sidang Tahunan MPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (14/8/2020).
"Anggaran kesehatan direncanakan sebesar Rp169,7 triliun atau setara 6,2 persen APBN," kata Jokowi.
Anggaran tersebut rencananya digunakan juga untuk pengadaan vaksin.
Baca juga: Doni Monardo Daftar Jadi Relawan Vaksin Covid-19
Selain itu, anggaran untuk peningkatan nutrisi ibu hamil dan menyusui, penanganan penyakit menular, serta untuk mengakselerasi penurunan stunting.
Selain itu, anggaran tersebut juga digunakan untuk perbaikan efektivitas keberlanjutan program jaminan kesehatan nasional.
"Serta untuk penguatan pencegahan, deteksi, dan respons penyakit, serta sistem kesehatan terintegrasi," lanjut Jokowi.
Baca juga: Reaksi yang Dialami Relawan Uji Klinis Vaksin Covid-19 dan Cara Mengatasinya
Untuk diketahui, pandemi Covid-19 diprediksi baru akan berakhir ketika vaksin ditemukan. Saat ini Indonesia melalui PT Bio Farma bekerja sama dengan perusahaan media asal China, Sinovac, untuk pengembangan vaksin Covid-19.
Nantinya, anggaran yang dibutuhkan untuk memvaksinasi dua pertiga penduduk Indonesia jika vaksin sudah ditemukan sebesar Rp 65 triliun.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.