JAKARTA, KOMPAS.com - Data yang dirilis pemerintah pada Kamis (13/8/2020) sore menunjukan bahwa terjadi penambahan 2.098 kasus positif Covid-19 baru dalam 24 jam terakhir.
Penambahan tersebut mengakibatkan akumulasi kasus positif mencapai 132.816 kasus, sejak diumumkan pertama kali pada 2 Maret 2020.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian 'menyentil' Wali Kota Depok Mohammad Idris saat kegiatan Gerakan Dua Juta Masker di Depok, Jawa Barat, Kamis (13/8/2020).
Hal itu dilakukan Tito setelah mendapati Idris mengenakan masker N95.
Berikut berita yang paling banyak dibaca di Kompas.com, sehingga menjadi terpopuler kemarin, selengkapnya:
1. Kasus positif Covid-19 bertambah 2.098 orang
Dilansir dari laman Covid19.go.id, penambahan kasus baru diketahui dari pemeriksaan 25.814 spesimen, yang diambil dari 14.850 orang dalam sehari.
Adapun jumlah pasien sembuh bertambah 1.760 orang. Sehingga, akumulasi pasien yang telah dinyatakan sembuh mencapai 87.558 orang.
Sementara itu, jumlah pasien meninggal dunia bertambah 65 orang. Penambahan itu menyebabkan total ada 5.968 pasien yang meninggal dunia.
Selengkapnya di sini
2. Mendagri 'sentil' wali kota Depok
Di hadapan Idris, Tito menyebut bahwa masker N95 seharusnya diperuntukan bagi tenaga medis lantaran jumlahnya yang terbatas.
Sentilan Tito berawal saat ia menjelaskan jenis-jenis masker yang ada.
"Masker ini macam-macam, masker yang dipakai Pak Wali itu N95, fine itu terbaik. Tapi saran dari beberapa ahli, karena terbatas, sebaiknya digunakan tenaga medis yang berhadapan dengan yang positif," kata Tito dipantau melalui siaran langsung YouTube Kemendagri, Kamis.
Jenis masker yang kedua adalah surgical mask atau masker bedah. Masker ini mampu menahan 40-50 persen partikel yang masuk, tetapi kelemahannya tak bisa dicuci.
Sementara, masker yang paling banyak digunakan, yaitu masker kain. Masker ini dinilai efektif untuk mencegah penularan virus, sekaligus dapat dicuci dan digunakan kembali.
Tito mengungkap, menurut penelitian, jika dua orang bertemu tak memakai masker, maka keduanya berisiko 90 persen tertular atau menularkan Covid-19.
Jika satu orang memakai masker sedangkan yang lainnya tak pakai masker, risiko penularan virus sebesar 30 persen.
"Kalau pakai masker satu, yang sakit pakai masker, risikonya lima persen. Kalau dua-duanya pakai, itu 1,5 persen," papar Tito.
Selengkapnya di sini
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.