Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wamenhan: Dampak Positif Bisa Kita Raih jika Produksi 40 Juta Ton Singkong

Kompas.com - 13/08/2020, 21:17 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, pemerintah menargetkan untuk memproduksi 40 juta ton singkong setiap tahunnya.

Target dari nilai produksi singkong tersebut merupakan bagian dari upaya menyiapkan cadangan pangan nasional melalui komoditas strategis.

Menurut dia, pengembangan komoditas strategis seperti singkong bisa berdampak positif terhadap sejumlah sektor, salah satunya di sektor pangan dan kesehatan. 

Akan ada tambahan tenggat cadangan pangan strategis selama 120 hari atau setara dengan 10 juta ton pati/ karbohidrat per tahun melalui pengembangan singkong. 

"Semua dampak positif itu bisa kita raih jika mampu memproduksi sekitar 40 juta ton singkong setiap tahun. Nilai produksi itu akan setara dengan 10 juta karbohidrat (pati) yang senilai Rp 62 triliun," ujar Trenggono dalam keterangan tertulis, Kamis (13/8/2020).

Baca juga: Cegah Krisis Pangan akibat Pandemi, Anak Muda Semarang Mulai Bertani

Sektor lainnya yang turut berkembang seiring dengan peningkatan komoditas strategis yakni ekonomi.

Terkait sektor ekonomi, pemerintah memprediksi akan terjadi peningkatan cadangan devisa negara melalui pengurangan impor sebesar Rp 26 triliun.

Selanjutnya, dampak positif juga akan berimbas pada perkembangan ilmu dan teknologi karena persentase muatan lokal dari teknologi yang digunakan akan meningkat.

Dalam pengembangan teknologi, peningkatan produktivitas pati juga ditargetkan dapat terjadi melalui penggunaan bioteknologi pada tanaman singkong.

Menurut Trenggono, jika skema itu berjalan, dampaknya juga akan terjadi pada peningkatan penggunaan pati karena menjadi sumber bahan kimia dan mineral.

Trenggono juga mengatakan, jika Indonesia mengembangkan singkong sebagai cadangan pangan, hasilnya akan melahirkan efek gentar secara geostrategis bagi negara.

"Negara yang memiliki ketahanan pangan kuat akan disegani secara global karena mampu berdikari memenuhi konsumsi masyarakatnya," kata dia.

Pemerintah berencana melakukan pengembangan food estate atau lumbung pangan nasional.

Baca juga: Pro Kontra Ditunjuknya Menhan Prabowo Jadi Pemimpin Proyek Lumbung Pangan Nasional

Presiden Joko Widodo bahkan telah menunjuk Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto untuk menjadi leading sector pengembangan tersebut.

Adapun pengembangan tersebut dilakukan di dua lokasi di Kalimantan Tengah.

Pertama, di Kabupaten Kapuas yang direncanakan menempati lahan potensial seluas 20.704 hektar. Dari jumlah tersebut, lahan yang telah fungsional mencapai 5.840 hektar.

Kedua, di Kabupaten Pulang Pisau seluas 10.000 hektar lahan potensial.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Amicus Curiae' Megawati

"Amicus Curiae" Megawati

Nasional
Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’  ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’ ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Nasional
Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Nasional
Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Nasional
Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Nasional
Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com